Cirebon, Jabar (ANTARA) - Bupati Cirebon, Jawa Barat Imron Rosyadi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menutup-nutupi sebaran COVID-19 di daerah itu, namun justru akan terus melakukan tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) secara massal demi melindungi masyarakat dari penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Kami tidak akan menutup-nutupi sebaran COVID-19 di Kabupaten Cirebon, dan justru terus melakukan banyak pemeriksaan tes usap agar bisa segera mendeteksi penyebaran COVID-19," katanya di Cirebon, Selasa.
Meningkatnya jumlah warga yang positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon, kata dia, merupakan salah satu keberhasilan Pemkab Cirebon dalam melakukan pelacakan penyebaran virus mematikan tersebut.
Ia mengatakan gencarnya kegiatan tes usap massal dan pelacakan yang cukup ketat dari Gugus Tugas COVID-19, membuat penyebaran COVID-19 di Kabupaten Cirebon lebih cepat terdeteksi.
Meskipun terus meningkat, namun pihaknya tidak berupaya untuk menutupinya. Padahal, kata dia, bisa saja pihaknya tidak melakukan tes usap secara masif agar angka terkonfirmasi positif di Kabupaten Cirebon tidak tinggi, bahkan tidak ada.
"Tapi kami tidak begitu, kami bahkan terus melakukan tes usap di mana sekarang sudah 17.685 warga yang mengikutinya," katanya.
Angka tersebut, kata dia, hampir mencapai 1 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Cirebon dan dari sekitar 17.685 warga yang dilakukan tes usap, yang terkonfirmasi positif sebanyak 360 orang, atau hanya dua persen dari jumlah keseluruhan.
Pihaknya memang melakukan tes usap secara masif karena untuk kebaikan bersama dan demi melindungi masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat tidak takut jika ada pelaksanaan tes usap massal.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Cirebon akan siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jika ada warga Kabupaten Cirebon yang terkonfirmasi positif, maka pihaknya akan memberikan pelayanan hingga sembuh.
"Jika sehat dipersilakan untuk beraktivitas seperti biasa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," demikian Imron Rosyadi.
Baca juga: Gedung Setda Kabupaten Cirebon ditutup sementara karena pegawai positif COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Cirebon kembali bertambah 28 orang
Baca juga: Hampir semua kecamatan di Cirebon terdapat kasus COVID-19