Bandung (ANTARA) - Provinsi Jawa Barat sepanjang Januari hingga Agustus 2020 menghadapi 1.039 bencana alam yang berdampak pada 768.319 warga menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan di Bandung, Kamis, mengatakan bahwa sebagian besar bencana alam yang terjadi selama kurun itu merupakan bencana hidrologi, termasuk banjir dan tanah longsor.
BPBD Jawa Barat mencatat 521 kejadian tanah longsor dari Januari hingga Agustus 2020.
Selama pandemi COVID-19, Dani menjelaskan, BPBD menyiapkan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan penanggulangan bencana alam, termasuk dalam penanganan pengungsi.
Menurut dia, penyiapan protokol kesehatan dalam penanggulangan bencana utamanya dilakukan di daerah yang rawan banjir seperti daerah pesisir utara Jawa Barat, Bekasi, Subang, Karawang, Tasikmalaya, dan Bandung.
Ia mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan dalam penanganan dampak bencana banjir pada April 2020 di kawasan selatan Bandung.
"Pengungsian yang biasanya kita pakai dua gedung di Baleendah contohnya, saat pandemi ini jadi empat gedung yang dipakai. Bahkan kami mendirikan tenda-tenda tambahan supaya protokol kesehatan tetap dijalankan," katanya.
Baca juga: Wagub Jabar larang warga dirikan rumah di lokasi rawan bencana
Baca juga: Pemprov Jabar salurkan bantuan untuk korban bencana longsor di Tasikmalaya
Baca juga: Puluhan KK di Campaka Cianjur mengungsi akibat longsor