Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Senin (17/8) mulai dari Bank Indonesia meresmikan uang kertas rupiah khusus pecahan 75.000 hingga Menteri KUKM Teten Masduki menekankan pemulihan bagi UMKM terdampak COVID-19 menjadi prioritas.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:
1. BI resmikan uang rupiah pecahan 75.000
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meresmikan secara virtual uang kertas rupiah khusus pecahan 75.000 sebanyak 75 juta lembar untuk memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia.
“Pengeluaran uang peringatan Kemerdekaan 75 tahun RI juga telah melalui perencanaan matang dilakukan tahun 2018,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Ekonomi Jepang menyusut
Jepang mengalami kontraksi ekonomi terbesar dalam catatan pada kuartal kedua karena pandemi virus corona menghancurkan bisnis dan belanja konsumen.
Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut 27,8 persen secara tahunan pada April-Juni yang merupakan kontraksi kuartalan ketiga berturut-turut.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Pupuk Indonesia siapkan 775.704 ton pupuk non subsidi
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana menyatakan pihaknya menyiapkan stok pupuk non subsidi per 12 Agustus 2020 sebesar 775.704 ton guna memenuhi kebutuhan petani.
“Kami telah menyiapkan stok pupuk non-subsidi di daerah-daerah,” katanya.
Berita selengkapnya klik di sini
4. HUT ke-75 RI momentum wujudkan pertanian maju
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peringatan HUT ke-75 RI merupakan momentum yang tepat untuk mewujudkan sektor pertanian yang maju pada masa pandemi COVID-19.
“Saatnya membuktikan bahwa kita mampu bekerja secara maksimal dengan mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” katanya.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Pemulihan UMKM jadi prioritas
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan proses pemulihan bagi pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 harus mendapat prioritas lebih dahulu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Untuk pemulihan ekonomi nasional memang UMKM yang harus pulih terlebih dahulu. Kenapa? karena 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya 97 persen," katanya.
Berita selengkapnya klik di sini