Keadaan pandemi ini, kata Jokowi, memang sulit. Namun, ia bersyukur keadaan sulit itu justru menumbuhkan semangat gotong royong, saling membantu, dan saling berbagi beban antar-berbagai elemen masyarakat.
"Kami bersyukur muncul berbagai inovasi dari anak-anak bangsa untuk menciptakan berbagai produk di bidang kesehatan yang sebelumnya lebih banyak kami impor," ujar Jokowi secara virtual dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu.
Jokowi mengakui tidak ada satupun negara yang siap dalam menghadapi krisis seperti ini. Lebih dari 18 juta penduduk dunia terinfeksi COVID-19 dengan 696 ribu kematian.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia juga mengalami kontraksi yang dalam.
Beberapa di antara yang cukup tinggi, kata Jokowi, antara lain Prancis dengan minus 19 persen, India minus 18,9 persen, Inggris minus 17,9 persen, Uni Eropa minus 14,4 persen dan lain sebagainya.
Selain itu, Jokowi mengatakan IMF memprediksi bahwa perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar di tahun 1930.
Namun, Jokowi mengajak anak bangsa untuk terus optimistis bahwa bangsa Indonesia pasti bisa mengatasi persoalan tersebut sendiri. Sebab, bangsa Indonesia adalah bangsa Pejuang.
"Semangat pejuang inilah yang harus terus kami gelorakan saat menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit ini," kata dia.
Baca juga: Pemerintah luncurkan tes cepat COVID-19 karya anak bangsa
Baca juga: Inovasi pemda jadi kunci normal baru yang produktif
Baca juga: Pemerintah beri Rp168 miliar untuk 84 pemda dengan inovasi normal baru daerah