Bandung, 30/10 (ANTARA) - Sebanyak 600 siswa/siswi taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) Priangan Bandung, Jawa Barat, menggelar simulasi gempa bumi dan kebakaran, Jumat.
Dalam simulasi tersebut, siswa dan siswi dibekali bagaimana menyelamatkan diri ketika terjadinya bencana gempa bumi dan kebakaran. Dengan demikian siswa dan siswi bisa mengetahui tindakan yang harus dilakukan ketika menghadapi bencana gempa bumi yang diikuti kebakaran.
Kepala Dinas Kebakaran (Kadiskar) Kota Bandung, Prijo Soebiandono, mengatakan, kegiatan simulasi tersebut dilakukan untuk melatih siswa dan mengantisipasi jika terjadi bencana gempa bumi yang diikuti oleh kebakaran.
"Indonesia adalah negara kepulauan dan berada di atas lempengan Eropa dan Australia. Apalagi sekarang sering terjadi gempa, karena itu kita gelar simulasi ini," katanya kepada wartawan di Bandung.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan simulasi gempa bumi dan kebakaran, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para siswa dan guru TK/SD Priangan. Jadi ketika simulasi dimulai para siswa dan guru sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.
"Kebanyakan siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan, apalagi ini gempanya gempa tektonik yang hingga saat ini belum bisa diprediksi," ujarnya.
Prijo berharap, dengan adanya simulasi gempa bumi dan kebakaran ini mudah-mudahan memberikan pengetahuan kepada para siswa dan guru agar tidak panik ketika terjadi gempa.
Untuk menggelar simulasi tersebut, Diskar menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran, yang rencananya tiba di lokasi dalam rentang waktu 15 menit.
Tidak hanya itu, disamping harus memadamkan api, para petugas Diskar juga harus mengevakuasi para siswa yang sedang berada di dalam kelas.
Sebelum terjadi kebakaran, lanjut Prijo, para siswa mendengar suara gemuruh gempa. Tapi mereka tidak keluar karena menganggap hanya gempa kecil, tapi setelah itu terjadi hubungan pendek listrik yang memicu api dan menimbulkan kebakaran.
Dalam simulasi gempa dan kebakaran tersebut, Diskar dibantu Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung, dokter cilik dan Palang Merah Remaja (PMR) yang bertugas memberikan pertolongan pertama.
***3***
Ahmad Sayuti
(U.PSO-060/B/Z003/Z003) 30-10-2009 10:33:56