Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah tipis seiring aksi jual oleh investor asing.
IHSG ditutup melemah 3,32 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.075,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,37 poin atau 0,17 persen menjadi 793,95.
"IHSG tidak ditutup di zona positif mengingat kalau dari domestik, kinerja neraca perdagangan Indonesia per Juni meskipun mengalami surplus namun ternyata mengalami penurunan menjadi 1,27 miliar dolar AS dari 2,16 miliar dolar AS pada perilisan bulan lalu.," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Dibuka menguat, IHSG betah berada di zona hijau pada sesi pertama perdagangan. Namun di sesi kedua, indeks lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, empat sektor terkoreksi dimana sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,34 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor industri dasar masing-masing minus 0,49 persen dan minus 0,25 persen.
Sedangkan enam sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 3,13 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor properti masing-masing 2,7 persen dan 1,21 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp651,92 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 627.077 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,39 miliar lembar saham senilai Rp7,21 triliun. Sebanyak 202 saham naik, 206 saham menurun, dan 159 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 358,49 poin atau 1,59 persen ke 22.945,5, indeks Hang Seng turun 3,69 poin atau 0,01 persen menjadi 25.481,58, dan indeks Straits Times melemah 30,34 poin atau 1,16 persen ke 2.650,53.
Baca juga: IHSG BEI berpotensi naik ikuti pergerakan bursa global
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring kemajuan vaksin COVID-19