Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak mendatar cenderung terkoreksi.
IHSG dibuka menguat 3,84 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.068,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 0,63 poin atau 0,08 persen menjadi 792,48.
"Mempertimbangkan sentimen global dan domestik, IHSG diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia.
Merebaknya wabah COVID-19 di seluruh dunia, berpotensi menyebabkan penurunan aktivitas perdagangan Indonesia.
Walaupun aktivitas perdagangan diperkirakan akan menurun, neraca dagang diperkirakan masih akan surplus pada periode kuartal II 2020.
Masih dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan menantikan rilis hasil Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (16/7) mendatang.
Bank sentral diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25 persen.
Seiring dengan sentimen di atas, pelaku pasar disarankan sebaiknya tidak terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli.
Investor juga perlu mewaspadai pelemahan saham-saham perbankan pada hari ini. Meredanya euforia pasar terhadap Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait stimulus untuk sektor perbankan, berpotensi memicu pelemahan saham-saham tersebut.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 351,5 poin atau 1,58 persen ke 22.642,31, Indeks Hang Seng naik 52,79 poin atau 0,21 persen ke 25.780,2, dan indeks Straits Times melemah 3,38 atau 0,13 ke 2.649,27.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 3,84 poin ke posisi 5.068,28
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat seiring naiknya bursa regional