Jakarta (ANTARA) - Manajemen Persib Bandung menunggu kepastian PSSI yang berencana bakal menerapkan kebijakan bahwa setiap klub wajib untuk menurunkan para pemain U-20 saat kompetisi Liga 1 Indonesia kembali di mulai pada September atau Oktober.
"Klub masih sulit memberikan tanggapan, kalau itu memberikan tujuan yang lebih besar bagi timnas kami sangat mendukung," ujar Direktur Persib Bandung Teddy Tjahyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Rencana PSSI yang akan mewajibkan klub memainkan pemain U-20 tak terlepas dari persiapan tim nasional Indonesia dalam menghadapi Piala Dunia U-20 yang masih sesuai jadwal pada tahun depan.
PSSI ingin agar para pemain bisa merasakan jam terbang yang cukup serta meningkatkan daya saing di kompetisi resmi. Karena jika hanya mengandalkan pemusatan latihan (TC) saja, federasi merasa tidak akan cukup.
Sejalan dengan keinginan PSSI, salah satu alasan kuat Persib ingin agar kompetisi dilanjutkan demi kepentingan timnas. Namun Teddy masih menunggu bagaimana teknisnya.
"Kita belum tahu petunjuk pelaksanaannya seperti apa dari PSSI, misal pemakaian pemain di bawah U-20. Memang mereka dipersiapkan untuk piala dunia, tapi mekanismenya seperti apa, apakah seperti Piala Sudirman main di 45 menit bersama?," kata dia.
"Pemain harus memiliki jam terbang yang sama, apakah 40 pemain disebar atau bagaimana?," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) juga mendukung rencana PSSI yang mewajibkan setiap klub Liga 1 untuk menurunkan pemain U-20 sebagai wadah persiapan menyongsong Piala Dunia U-20.
Baca juga: Nick Kuipers mengaku girang sudah ada titik terang soal kompetisi
Baca juga: PSSI rancang persiapan TC timnas U-19 pada 15 Juni 2020