Bandung (ANTARA) - Sehari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah atau Sabtu, sejumlah warga Bandung mengaku rela berdesak-desakan di pasar tradisional untuk berbelanja kebutuhan pokok khususnya daging segar untuk Lebaran.
Warga Desa Margahayu Tengah, Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung, Pia Andini menuturkan dirinya walaupun datang seusai shalat Subuh ternyata tetap harus rela berdesakan dengan warga lainnya saat berbelanja ke Pasar Sayati untuk mendapatkan daging segar.
"Kalau daging sapi atau ayam beku itu suka enggak seenak daging yang fresh. Jadinya mau enggak mau harus belanja hari ini," kata dia.
Ia menuturkan masih ada masyarakat yang tak menghiraukan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat berbelanja di pasar tradisional seperti tidak pakai masker.
"Sudah mah berdesakan, eh masih saja ada warga yang enggak pakai masker," kata dia.
Warga lainnya, Jeje, juga mengaku harus berdesakan dengan warga lainnya saat berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Junti, Kabupaten Bandung.
"Wah ramai banget tadi pagi pasar. Ya itu mau enggak mau kita yang belanja harus rela berdesakan dengan pembeli lainnya," kata dia
Baca juga: Ratusan warga padati Kantor Pos Bandung saat pembagian bansos
Ia juga terpaksa berbelanja ke pasar tradisional sehari menjelang lebaran karena ingin mendapatkan daging yang segar. "Selain masih segar, kalau belanja di pasar tradisional bisa nawar harga," kata Jeje.
Jeje memahami protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 sehingga setelah sampai di rumah, dirinya tidak langsung masuk ke dalam rumah namun mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu dengan sabun.
"Habis belanja, tadi di luar minta istri saya bawakan sabun. Terus cuci tangan sama kaki terus bilas baru berani masuk rumah. Setelah dalam rumah saya langsung mandi karena buat jaga-jaga saja kebersihan diri," kata dia.
Baca juga: Pedagang Pasar Baru Bandung masih berjualan di bahu Jalan Otista
Kisah warga Bandung rela berdesakan di pasar jelang Lebaran
Sabtu, 23 Mei 2020 15:26 WIB