Tasikmalaya (ANTARA) - Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Budi Budiman mengimbau warga untuk tidak "munggahan" atau tradisi kumpul dan makan bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan untuk mengantisipasi penularan wabah COVID-19 di wilayah itu.
"Untuk tahun ini tidak perlu ada munggahan, berkumpul dan sebagainya," kata Budi Budiman kepada wartawan di Tasikmalaya, Minggu.
Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 di Kota Tasikmalaya dinyatakan sembuh
Ia menuturkan Pemkot Tasikmalaya terus berupaya mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19, salah satunya dengan mengingatkan masyarakat untuk tidak keluar rumah maupun berkumpul karena berpotensi terjadinya penularan.
Budi juga mengingatkan warga Kota Tasikmalaya yang berada di luar kota untuk tidak pulang kampung menjelang Ramadhan, karena khawatir membawa virus dan menularkannya kepada keluarga.
"Ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi warga agar semua imbauan harus betul-betul dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Polisi Tasikmalaya razia pengendara yang tidak pakai masker
Menurut dia, imbauan pemerintah merupakan upaya dalam meminimalisasi penyebaran wabah COVID-19, untuk itu harus dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat. "Tetap di rumah, hindari kerumunan, pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan," katanya.
Ia mengungkapkan laporan terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tercatat 1.030 kasus ODP, 711 orang telah selesai pemantauan, sisanya masih dipantau.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP), kata dia, tercatat 25 orang, yaitu 20 orang telah selesai pengawasan, tiga orang masih dirawat, dan dua orang meninggal dunia, untuk status orang tanpa gejala 302 orang.
Sedangkan pasien yang dinyatakan positif COVID-19, kata Budi, sebanyak 27 orang dan lima orang diantaranya dinyatakan sembuh. "Berdasarkan laporan dari Gugus Tugas trennya masih naik terus, yang positif ada 27 orang," katanya.
Baca juga: Awal Ramadhan di China 24 April, kegiatan di masjid ditangguhkan
Baca juga: Kemenag siapkan protokol rukyatulhilal saat wabah COVID-19