Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan hasil Ujian Nasional (UN) 2020 tetap dimanfaatkan dan dikeluarkan hasil diagnostiknya.
"Asesmen apapun bentuknya, termasuk UN, digunakan untuk bercermin. Nantinya hasil UN ini akan dikeluarkan hasil diagnostiknya dan rekomendasinya. Jadi tetap dimanfaatkan," ujar Totok di Jakarta, Kamis.
Tahun ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan UN sebelum diganti formatnya menjadi Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter. Hal itu merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang digulirkan Mendikbud Nadiem Makarim.
Meski tahun ini merupakan tahun terakhir, lanjut Totok, ia yakin siswa tetap semangat dalam menjalani UN. Hasil UN tidak mempengaruhi kelulusan.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jenjang SMK akan diselenggarakan 16 Maret hingga 19 Maret 2020. Kemudian UNBK untuk SMA/MA akan diselenggarakan 30 Maret hingga 2 April 2020. Untuk jenjang SMP/MTs, UN akan diselenggarakan pada 20 April hingga 23 April 2020.
Totok menambahkan pihaknya sudah melakukan gladi bersih sebelum pelaksanaan UN. Hasilnya aplikasi untuk UNBK berjalan dengan baik. Infrastruktur di pusat dan di sekolah sudah siap dan berfungsi dengan baik.
Pada tahun ini, UN diikuti 8,3 juta siswa dan 105.000 satuan pendidikan di Tanah Air.
Baca juga: Kemendikbud: UN tidak dihapus hanya ganti format