Bandung (ANTARA) - Indonesia telah mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) asal Depok Jawa Barat dinyatakan terjangkit virus corona atau COVID-19.
Berita tersebut mengagetkan masyarakat sehingga timbul "kepanikan" dan sebagian menyikapinya dengan banyak pembelian masker, pembersih tangan hingga bahan kebutuhan pokok yang berlebihan.
Dalam kondisi seperti ini seharusnya tetap menjaga ketenangan diri dan bersikap rasional.
Berikut cara agar tetap tenang dalam menghadapi isu wabah virus corona dari Psikoterapis Liz Ritchie Ph D melalui lembaga kesehatan mental asal Inggris St Andrew’s Healthcare.
"Media sosial dan berita dari seluruh dunia selalu mememperbaharui mengenai kasus ini. Hal ini membuat beberapa orang cemas dan ketakutan, bahkan hal ini menyebar lebih luas dari virus itu sendiri," demikian pernyataan Liz Ritchie dalam situs St Andrew’s Healthcare, stah.org.
Ia menambahkan bahwa dalam situasi seperti ini cemas dan ketakutan adalah wajar, namun bisa jadi tidak wajar dalam kondisi tertentu sehingga sebagai masyarakat kita harus cermat dalam memahami perasaan tersebut sebagai respons alami.
Tips pertama, milikilah perspektif realistis.
Penting untuk menyadari bahaya serta terus menggali informasi soal virus ini namun tetap berpegang pada informasi yang faktual dan valid seperti dari World Health Organisation (WHO) dan bukan informasi asal-asalan dari media sosial.
Bila kecemasan dan ketakutan terus muncul, hindari dan blokir kata-kata seperti pandemik, wabah, jumlah korban, dan kata-kata kurang nyaman lainnya melalui fitur blokir kata yang tersedia di media sosial.
Kedua, mencoba untuk menerima bahwa tidak ada yang pasti, termasuk kemungkinan menghilangnya virus ini nantinya.
Pada saat seperti ini juga, sangat penting untuk terus optimis bahwa banyak ilmuwan tengah meneliti serta mengerjakan bagaimana agar wabah ini bisa berhenti.
Terakhir, kurangi perasaan bahwa Anda tidak berdaya.
Ritchie menulis bahwa penting sekali untuk terus fokus terhadap apa yang bisa dilakukan dibandingkan apa yang tidak bisa dijaga.
Fokus terhadap keselamatan diri sendiri agar memnimalisasi risiko terjangkit virus tersebut, seperti terus menjaga sanitasi diri dan lingkungan serta menghindari perjalanan ke luar negeri.
"Bertanggung jawab terhadap kondisi fisik dan psikologis akan membuatmu mampu mempertahankan perspektif untuk menghindari virus corona ini dengan cara yang lebih sehat dan tidak berbahaya," kata Ritchie.
Baca juga: Jawa Barat bentuk crisis centre COVID-19