Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku kesal ketika mengetahui kabar bangunan Masjid Agung Baitul Faidzin di Komplek Pemda, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang usianya baru satu tahun rusak pada bagian atapnya.
"Makanya saya nggak pernah mau meresmikan pembangunan Masjid Baitul Faidzin, kontraktornya juga abal-abal," ujarnya saat dihubungi, Rabu.
Pantauan wartawan di lokasi, plafon di ruang utama masjid nampak runtuh akibat sering terkena tetesan air hujan. Pasalnya, sejak beberapa bulan lalu, bangunan masjid yang menelan APBD senilai Rp21 miliar itu mengalami kebocoran.
Proyek pembangunan masjid tersebut dilelang pada tahun 2017 dengan pagu anggaran Rp24,78 miliar. Kemudian dimenangkan oleh PT Multi Gapura Pembangunan Semesta dengan penawaran Rp21,8 miliar.
Meski pembangunan konstruksinya sudah selesai pada akhir tahun 2017, tapi Masjid Baitul Faidzin tak lantas bisa digunakan. Pasalnya, pembangunan interior dan halaman luar atau lanskap baru dilakukan pada tahun 2018.
Pemkab Bogor kembali menyiapkan anggaran Rp2,71 miliar untuk interior masjid yang dimenangkan oleh PT Kolam Intan Prima dengan nilai penawaran Rp2,63 miliar, dan menyiapkan Rp1,76 miliar untuk pembangunan lanskap yang dimenangkan PR Trinaya Bersinal dengan penawaran Rp1,62 miliar.
Selesainya pembangunan Masjid Baitul Faidzin hampir berbarengan dengan dilantiknya Ade Yasin-Iwan Setiawan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bogor pada akhir 2018. Tapi, hingga awal 2019 Ade Yasin mengaku enggan meresmikan masjid yang hanya berjarak puluhan meter dari kantornya.
"Nggak tahu ya kapan diresmikan. Saya nggak berminat meresmikan. Karena saya nggak puas sama hasil pekerjaannya," kata Ade Yasin saat itu.
Baca juga: Satu-satunya kepala daerah hadir di rapat banjir, Ade Yasin dapat pujian DPR
Baca juga: Pembebasan 15 bangunan untuk Tugu FIFA World Cup U-20 di Sentul Bogor