Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengaku tengah fokus dalam upaya merelokasi 19.821 pengungsi korban bencana dari empat kecamatan di wilayah barat Kabupaten Bogor.
"Karena jumlah pengungsinya cukup banyak 19.821 orang. Ini yang perlu difokuskan menempatkan mereka sementara untuk kemudian relokasi," ujarnya usai meninjau lokasi bencana di Kabupaten Bogor dari helikopter bersama Kepala BNPB Doni Monardo, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, serta Ditjen KLHK, Sabtu (18/1).
Belasan ribu pengungsi itu berasal dari Kecamatan Sukajaya sebanyak 14.233 pengungsi, Kecamatan Nanggung 4.217 pengungsi, Kecamatan Cigudeg 1.212 pengungsi, dan Kecamatan Jasinga sebanyak 159 pengungsi.
Ia berencana merelokasi para pengungsi ke hunian sementara (huntara) yang sampai saat ini lokasinya masih dalam tahap pencarian. Menurutnya, pembangunan tempat relokasi ini akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pemkab setelah selesai dengan urusan pengungsi akan hijaukan kembali lahan lahan yang gundul," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan tiga penyebab terjadinya longsor di Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat sesuai penelitian bersama Badan Geologi, Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Persoalannya adalah yang berhubungan dengan masalah tambang, kedua ilegal loging, kemudian alih fungsi yang disebabkan untuk perkebunan pertanian juga permukiman," ujar Kepala BNPB, Doni Monardo.
Seperti diketahui, hujan lebat yang terjadi pada Rabu (1/1) mengakibatkan beberapa titik longsor, banjir, dan banjir bandang di Kabupaten Bogor. Kerusakan paling parah terjadi di wilayah Barat Kabupaten Bogor akibat longsor, yaitu Kecamatan Sukajaya.
Baca juga: BNPB sebut longsor di Sukajaya Bogor ibarat es krim meleleh
Bupati Bogor fokus relokasi 19.821 pengungsi korban bencana
Sabtu, 18 Januari 2020 17:52 WIB