Jakarta (ANTARA) - Chelsea siap memecahkan rekor transfer mereka demi memboyong pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan yakin akan bisa mengalahkan Manchester United dalam persaingan mendapatkan tanda tangannya pada bursa transfer Januari atau musim panas depan.
The Blues menyusun rencana transfer, meski saat ini sedang menjalani larangan untuk merekrut pemain selama dua jendela transfer.
Pemain asal Inggris tersebut memiliki hubungan dekat dengan sejumlah pemain Chelsea, termasuk rekan di timnas Inggris Tammy Abraham dan Callum Hudson-Odoi dan ia berasal dari London.
Sancho dianggap siap meninggalkan Dortmund setelah mengalami awal yang tidak konsisten di Bundesliga musim ini. Meski performanya tetap tinggi, ia telah terkena sanksi disipliner.
Pemain berusia 19 tahun itu diganti pada pertandingan liga melawan Bayern Munchen setelah hanya bermain selama 36 menit. Pelatih Lucien Favre beralasan bahwa penarikan Sancho karena performanya "tidak cukup baik."
Pada pekan lalu, Sancho bahkan tidak masuk dalam starting line-up ketika menghadapi Barcelona di Liga Champions setelah terlambat datang untuk pertemuan tim pra-pertandingan.
Usai pertandingan itu, Favre mengatakan bahwa ia membutuhkan "pemain yang fokus" untuk laga tersebut, yang berakhir dengan kemenangan Barcelona dengan skor 3-1.
Masalah-masalah tersebut memberikan isyarat bahwa Dortmund bisa saja mempertimbangkan untuk menjual salah satu pemain berharga mereka lebih cepat.
Dortmund juga berharap dapat mendatangkan Antony dari Sao dan Everton dari Gremio dengan menggunakan dana hasil penjualan Sancho.
Dortmund sebelumnya menjual Ousmane Dembele ke Barcelona dengan harga awal 105 juta euro (sekitar Rp1,63 triliun) pada 2017 dan Sancho kemungkinan akan dijual lebih mahal mengingat kontraknya baru habis 2022.(sumber Goal)