Bandung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan dari awal 2019 hingga 31 Oktober 2019 tercatat telah terjadi 1.558 kejadian bencana alam di wilayah Jawa Barat dan 442 diantaranya ialah bencana alam tanah longsor.
"Total kejadian bencana alam hingga 31 Oktober 2019 kemarin, itu sebanyak 1.558 kejadian. Didominasi oleh tanah longsor yakni sebanyak 442 kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Supriyatno, pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Selain tanah longsor, bencana alam lainnya yang sering terjadi di wilayah Jabar hingga 31 Oktober 2019 ialah kebakaran hutan dan lahan sebanyak 355 kejadian, disusul oleh 335 kejadian kebakaran bangunan, 282 kejadian angin puting beliung, 131 kejadian banjir, dan 13 kejadian gempa bumi.
Menurut dia, di wilayah Jawa Barat setidaknya ada 3.000 titik rawan pergerakan tanah yang tersebar di wilayah Jawa Barat bagian selatan dan tengah.
Supriyatno mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi wilayah Jawa Barat menghadapi musim penghujan di akhir tahun 2019 ialah bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, puting beliung, longsor dan banjir.
"Kami dari BPBD Provinsi Jabar telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mengantisipasi ancamana bencana hidrometeorologi tersebut, seperti berkoordinasi dengan seluruh BPBD tingkat kabupaten/kota, TNI, Polri dan relawan bencana," kata dia.
Selain itu, lanjut Supriyatno, BPBD Provinsi Jawa Barat juga telah menyiapkan logistik terkait ancaman bencana hidrometeorologi di penghujung akhir tahun ini.
"Untuk logistik, kita ada anggaran khusus untuk sebesar Rp1,2 miliar, kemudian ada juga makanan siap saji, selimut bayi dan anak-anak dan lain-lain," kata dia.
Baca juga: BPBD: selama Maret 2019 terjadi 206 bencana di Jabar
Baca juga: Kebakaran hutan dominasi bencana alam di Jawa Barat selama Agustus
Baca juga: Cetak biru tanggap bencana Jabar ajak kerja sama dengan Jepang