Cirebon (ANTARA) - Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, menggelar "Tawurji" yang merupakan tradisi turun temurun dan merupakan media sedekah keluarga Keraton, Rabu, akhir bulan Safar.
"Tradisi tawurji ini merupakan acara sedekah keluarga Keraton," kata juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina.
Menurut Arimbi, adanya tradisi Tawurji ini merupakan bentuk gotong royong antarsesama masyarakat, terutama bagi para fakir miskin yang berada di sekitar Keraton Kanoman Cirebon.
Pada zaman dahulu, kata Arimbi, para fakir miskin memohon pertolongan kepada orang kaya dengan sembari membacakan doa Tawurji dan saat ini tradisi itu terus dilanjutkan.
"Tradisi tawurji selalu dilakukan pada Rabu terakhir bulan Safar (perhitungan jawa)," ujarnya.
Tradisi tawurji ini dimulai ketika Keluarga Keraton Kanoman Cirebon dan masyarakat sekitar bersama-sama membacakan sepenggal bait yang berisi doa. "Ji tawur ji, tawur. Selamat dawa umur. Tawurji,".
Kemudian keluarga Keraton Kanoman langsung melemparkan uang koin untuk diperebutkan masyarakat yang telah menunggu di depan Bangsal Jinem Keraton.
Seorang warga yang ikut tradisi tawurji Iva (30) rela ikut berdesakan dan saling dorong demi mendapatkan uang koin untuk mencari berkah.
"Katanya uang koin yang disawerkan itu didoakan oleh sultan dan rombongannya dan semoga mendapatkan berkahnya," katanya.
Baca juga: Permaisuri Agong Malaysia membatik di Keraton Yogyakarta
Baca juga: Keraton Kasepuhan gelar prosesi cuci piring Wali Songo