Jakarta (ANTARA) -
Para pemain dan staf pelatih Southampton berjanji menyumbangkan gaji mereka setelah kekalahan memalukan 0-9 Jumat lalu dari Leicester City, kepada yayasan amal klub itu sebagai pernyataan rasa bersalah mereka kepada pendukung.
Leicester mencatat kemenangan tandang terbesar dalam Liga Premier saat meluluhlantakkan 10 pemain Southampton di St Mary's, berkat hatrik Ayoze Perez dan Jamie Vardy yang membuat The Saints menelan kekalahan kandang paling buruk dalam 133 tahun sejarah klub ini.
"Skuat ini telah berupaya memperbaiki kesalahan demi pendukung klub," kata Southampton dalam lamannnya.
"Sebagai langkah pertama ke arah itu grup ini telah memutuskan bahwa mereka bersedia menyumbangkan gaji mereka sewaktu pertandingan melawan Leicester kepada Saints Foundation, demi membantu kerja sangat penting yang sedang dilakukan yayasan itu."
Para pemain akan berusaha memperbaiki diri pada dua pertandingan berikutnya menghadapi lawan yang sama, Manchester City, yang pertama pada Piala Liga Selasa ini dan kemudian pada Liga Premier Sabtu pekan yang sama.
Manajer The Saint asal Austria, Ralph Hasenhuettl, mengatakan timnya tidak akan bertahan musim ini kecuali mereka menemukan cara untuk bangkit.
"Kami harus tahu bahwa pada saat kami bermain seperti ini, kami tidak punya pilihan selain tetap di Liga ini, itu pastinya. Semua orang tahu ini. Itu menyangkut kita sekarang, untuk berusaha dan mencari cara untuk lebih baik dari pada ini," kata dia kepada wartawan.
Kekalahan itu melemparkan Southampton, yang kehilangan Ryan Bertrand pada awal pertandingan akibat kartu merah, ke zona degradasi, sedangkan Leicester bertahan pada pertingkat ketiga dalam klasemen, delapan poin di bawah pemuncak klasemen Liverpool.
Baca juga: Leicester bombardir 10 pemain Southampton dengan skor rekor 9-0