Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendorong keberadaan ikon wisata di Kabupaten Bekasi, sehingga mendatangkan pendapatan asli daerah.
"Dengan lokasi wisata yang maju dan ramai tentu juga bisa mendorong perekonomian warga sekitar," kata Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Aria Dwi Nugraha di Cikarang, Bekasi, Jabar, Senin.
Menurut dia, salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan secara optimal dan berpotensi menjadi ikon wisata di wilayahnya adalah wisata air di Kecamatan Muaragembong atau Tarumajaya.
"Di sana, sangat memungkinkan kalau memang ada kemauan dari kita menjadikannya salah satu wisata bahari di Kabupaten Bekasi. Nanti kami akan membahasnya secara detail lagi dengan Komisi II," kata dia.
Aria menjelaskan di dua kecamatan itu memiliki banyak potensi mulai dari pantai, ekowisata pohon bakau hingga kuliner.
"Minimal tiga hal inilah yang bisa digarap dan itu harus didorong, didukung dengan infrastruktur baik di darat maupun pantainya. Termasuk fasilitas penunjang seperti penginapan," ungkapnya.
Langkah awal untuk merealisasikan hal tersebut yakni dengan merencanakan serta memasukannya ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
"RPJMD itu modulasi perencanaan dan mustahil akan ada pembangunan tanpa dimasukkan dalam RPJMD," katanya lagi.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Marico menambahkan potensi pariwisata yang dimiliki saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menindaklanjutinya.
Saat ini, Kabupaten Bekasi lebih dikenal sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Padahal di luar itu Kabupaten Bekasi memiliki potensi wisata yang terbilang beragam dan komplit. Mulai dari wisata keagamaan, wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata industri.
Terdapat sedikitnya tujuh destinasi wisata yang siap ditawarkan di antaranya empat wisata alam, yakni Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, kawasan agrowisata di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Situ Abidin di Desa Karangmulya Kecamatan Bojongmangu, dan Situ Cibeureum di Kecamatan Tambun Selatan.
"Kalau tidak segera dimulai, pengembangan wisata di Kabupaten Bekasi hanya sebatas wacana. Tinggal apa dan bagaimana cara memulainya. Wisata apa yang mesti dikembangkan tentu harus diadakan skala prioritas," kata Marico.
Baca juga: Ruang terbuka hijau di Kabupaten Bekasi masih kurang
Baca juga: Ada pungutan tiket masuk, Pemkab Bekasi evaluasi Pekan Raya 2019
DPRD dorong keberadaan ikon wisata di Kabupaten Bekasi
Senin, 30 September 2019 16:11 WIB