Jakarta (ANTARA) - Anggota Polri dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya Briptu Charis Sigit dirawat di RS Polri Said Sukanto di Jakarta Timur setelah menjadi korban pelemparan batu saat mengamankan demonstrasi pelajar di Gedung DPR.
Ia mengalami luka serius saat mengamankan unjuk rasa para pelajar yang menolak pengesahan UU KPK dan pembahasan sejumlah RUU di Gedung DPR.
Charis pada Minggu menceritakan bahwa pada saat itu, dia sedang mengatur arus kendaraan di dalam tol. Namun tiba-tiba sebuah benda keras melayang dan menghantam bagian wajahnya hingga tulang hidungnya patah.
"Kami hanya coba melindungi agar massa tidak melakukan penyerangan kepada mobil-mobil yang melintas," kata Charis dalam keterangan persnya.
Menurut dia, unjuk rasa yang semula kondusif tiba-tiba menjadi ricuh tanpa diketahui penyebabnya.
Pada saat itu, para pelajar STM tiba-tiba memblokir jalan tol dalam kota yang berada di depan Gedung DPR.
Tak hanya memblokir, para remaja ini mulai melempari petugas dengan botol, batu ataupun besi.
Charis merasa kecewa atas terjadinya pelemparan itu. Akibat musibah yang menimpa dirinya, acara pertunangan dia dan kekasihnya terpaksa ditunda.
"Awal Oktober ini kami akan bertunangan. Karena peristiwa ini, pertunangan kami terpaksa ditunda," katanya.
Kekasih Charis, Fika merasa syok saat mengetahui Charis mendapat musibah akibat lemparan pendemo.
"Sedih dan syok berat mendengar kekasih saya kena musibah, tapi mau bagaimana lagi, itu sudah tugas abdi negara seperti Charis," kata Fika.
Meski pekerjaan kekasihnya penuh risiko, Fika menegaskan siap untuk selalu mendampinginya.
"Saya siap menjadi istri polisi, walau saya tahu hal-hal seperti yang dialami Charis saat ini bisa terjadi lagi. Tapi saya siap dengan risiko tersebut," katanya.
Sebelumnya, demo yang melibatkan pelajar terjadi pada Rabu (25/9) di belakang Gedung DPR dan MPR RI.
Demo berujung ricuh. Para siswa melempari petugas keamanan dan seluruh bagian di belakang gedung DPR RI.
Baca juga: HMI ajak aktivis mahasiswa tempuh langkah konstitusional sikapi UU KPK
Baca juga: Satu mahasiswa korban demo diizinkan pulang dari RSPP