Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) menyatakan telah merawat 90 mahasiswa yang menjadi korban luka dalam unjuk rasa di DPR RI sepanjang Selasa (24/9).
"Dari 90 pasien ini, 74 pasien masuk kategori hijau yaitu kondisinya cukup stabil dengan kesadaran penuh. Sehingga pasien kita observasi beberapa saat dan langsung bisa dipulangkan," kata Direktur RSPP Kurniawan Iskandarsyah di RSPP, Jakarta, Rabu.
Pasien lainnya, kata dia, 14 orang masuk kategori kuning yang dalam hal ini membutuhkan observasi. Sedangkan dua sisanya masuk kategori merah yang harus diobservasi secara ketat.
Adapun total mahasiswa yang harus menjalani rawat inap di RSPP sebanyak tiga orang di mana salah satunya menderita trauma benturan benda tumpul yang menyebabkan kompresi tulang kepala.
Kepala Manajemen Bisnis RSPP Agus W Susetyo menambahkan, berdasarkan hasil anamnesa atau wawancara yang dilakukan pihak RSPP terhadap pasien, tidak ada hasil anamnesa yang bisa menyimpulkan ada tidaknya mahasiswa yang terkena luka tembak peluru tajam.
"Kita tidak bisa sampaikan apapun terkait ada tidaknya luka tembak, karena tidak ada hasil anamnesa yang kita bisa simpulkan bahwa ini luka tembak," kata Agus.
Agus mengungkapkan pasien yang masuk ke RSPP di antaranya menderita luka lecet, luka terbuka diperlukan jahitan hingga luka benturan benda tumpul.
Baca juga: Fasilitas publik rusak saat bentrokan massa pecah
Baca juga: Kemenristekdikti akan data mahasiswa terluka akibat demo
90 mahasiswa korban luka saat unjuk rasa DPR dirawat di RSPP
Rabu, 25 September 2019 12:00 WIB