Bandung (ANTARA) - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mencicipi air bersih hasil proses penjernihan air Sungai Citarum dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Bersih Sektor 7 Proyek Citarum Harum di bantaran Sungai Citarum, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Sabtu.
"Yang saya rasakan minumnya seperti air rumah tangga, seperti yang biasa saya minum, artinya air itu dijamin sehat dan layak untuk dikonsumsi," kata Panglima.
Instalasi Pengolahan Air Bersih tersebut dapat mengolah air kotor yang berwarna hitam menjadi air bersih maupun air yang layak diminum. Setiap hari alat tersebut mampu memproduksi 50 ribu liter air bersih, sedangkan untuk air yang layak diminum 8 ribu liter per hari.
Dengan hasil penjernihan yang cukup baik, ia harap alat tersebut juga tersedia di beberapa titik. Sehingga masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dapat mengonsumsi air yang layak guna.
"Ya tadi Gubernur juga mengharapkan ada beberapa titik, kan ini bisa menghasilkan beberapa liter air untuk masyarakat," kata dia.
Dalam prosesnya, air yang melalui alat tersebut melewati lima tahap. Di antaranya yakni tahap Intake (air disedot melalui lubang asupan), pemisahan partikel, pengendapan, penyaringan, dan pembunuhan bakteri.
Teknisi pengolahan air bersih, Atep mengatakan alat tersebut mampu digunakan saat musim hujan maupun musim kemarau. Setiap hari, alat tersebut beroperasi kurang lebih 8 jam.
"50 ribu liter per hari air bersih disimpan di bak, kalau air minum beda lagi tempatnya," kata Atep.
Baca juga: Luhut pantau perkembangan beberapa area penanganan pencemaran Sungai Citarum
Baca juga: Luhut : Normalisasi Sungai Citarum sudah mulai terlihat
Panglima TNI cicipi air bersih hasil penjernihan Sungai Citarum
Sabtu, 21 September 2019 17:12 WIB