Bekasi (ANTARA) - Progres pembangunan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated mencapai 94,5 persen namun penyelesaian proyek jalan tol layang ini terhambat adanya kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) di Kilometer 17, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Tersisa empat box girder yang belum terpasang karena terkendala sutet," kata Pimpinan Proyek Tol Japek Elevated, Suchandra Hutabarat di Bekasi, Jumat (30/8).
Kabel Sutet itu melintang di atas jalan tol dari bagian selatan menuju ke utara. Menurut dia, pemasangan sisa girder ini menunggu pihak PT PLN meninggikan kabel sutet yang menggantung dari tiang satu ke tiang lain.
Meski demikian kabel sutet tersebut tidak bisa serta merta langsung ditinggikan sebab di titik yang sama ada konstruksi jalur Lintas Rel Terpadu atau disingkat LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Posisi kedua proyek ini sama tinggi karena menggunakan konstruksi layang. Karena itu, peninggian kabel sutet masih menunggu desain dari LRT maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Suchandra berharap kendala tersebut segera diatasi mengingat target Tol Japek Elevated selesai pada akhir September 2019. "Jadi, mudik natal dan tahun baru bisa dipakai," kata dia.
Proyek tol Japek Elevated ini dimulai pada tahun 2017. Panjangnya 37,5 kilometer membentang dari Cikunir (Kota Bekasi) sampai ke Karawang Barat. PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) sebagai anak usaha PT Jasa Marga ini berinvestasi hingga Rp13 triliun untuk proyek ini.
Jalan tol ini hanya bisa dipakai untuk kendaraan dari Jakarta yang menuju ke Karawang Timur atau sebaliknya sehingga bisa mengurangi beban kendaraan di jalan tol Japek pertama yang berada di bawahnya.
Baca juga: Jasa Marga: Pemeliharaan konstruksi tol Jakarta-Cikampek hingga Jumat