Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merencanakan membangun jalan layang Leuwipanjang-Kopo untuk menekan kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Sandi Suhendar mengatakan pembuatan jembatan layang ini menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi pertumbuhan kendaraan yang jumlahnya terus bertambah.
“Di Kota Bandung pembangunan jalan memang tidak menuntaskan kemacetan secara keseluruhan, karena harus terintegrasi dengan transportasi umum. Tapi ini menjadi upaya untuk mengatasi masalah kemacetan,” kata Sandi di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Bandung, Kamis.
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Provinsi Jawa Barat, Indra Cahya Kusuma mengungkapkan jembatan layang Leuwipanjang-Kopo dapat digarap pada 2020 mendatang. Sebab hingga kini proses pembebasan lahannya sudah mencapai 50 persen.
Untuk pengerjaan konstruksi bangunan jembatan layang, kata Indra, sudah dianggarkan pada tahun 2020. Di luar anggaran pembebasan lahan, ia menyebut kebutuhan biaya pembangunan menelan biaya sebesar Rp360 miliar.
“Untuk pembangunan fly over Kopo-Leuwipanjang, insya Allah bisa dikerjakan tahun depan. Sudah diusulkan program anggarannya untuk tahun depan dan mudah-mudahan bisa selesai 2021,” kata Indra.
Menurut Indra, pembuatan jembatan layang Leuwipanjang-Kopo ini menggunakan desain box girder yang serupa diterapkan di jembatan layang Pasupati. Desain tersebut memiliki keunggulan tidak memakan banyak lahan ketika membuat persimpangan tidak sebidang.
“Konstruksi ‘bore pile’ untuk bangunan bawah dan bangunan atasnya menggunakan PC-U girder, tapi untuk yang di simpang-simpang kita mau coba mau gunakan desainnya box girder. Dengan penggunaan tipe konstruksi itu memang tidak akan banyak pembebasan lahan,” katanya.
Indra menuturkan, dari arah barat, jembatan layang ini dibuat di sepanjang ruas Jalan Soekarno-Hatta naik mulai dari sebelum persimpangan Leuwipanjang-Cibaduyut dan akan kembali turun setelah persimpangan Kopo.
“Panjangnya 1,3 kilometer dan ada empat lajur untuk dua arah. Nanti fly over ini melewati dua simpang. Target pembangunannya sekitar 20 bulanan selesai,” kata dia.
Baca juga: Pembangunan jalan layang di Bogor terhambat pembebasan lahan
Baca juga: Jalan tol layang Jakarta-Cikampek ditargetkan selesai pembangunannya pada September