Sebanyak 450 prajurit TNI Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Kabupaten Garut, Jawa Barat diberangkatkan untuk melakukan pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemberangkatan prajurit TNI itu dipimpin Komandan Batalyon Infanteri Raider 303/SSM Letkol Inf Taufik Ismail dilaksanakan secara upacara dengan inspektur upacara Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di lapangan Markas Yonif Raider 303/SSM Cibuluh, Garut, Jumat.
Helmi Budiman mengatakan, kesempatan memimpin langsung pelepasan para prajurit merupakan kehormatan sekaligus rasa bangga kepada prajurit yang akan berangkat untuk pengamanan di perbatasan.
"Bahwa suatu kehorhamatan dapat menjadi inspektur upacara dalam rangka pemberangkatan prajurit Yonif Raider 303/13/1 Kostrad yang akan melaksanakan Satgas Pamtas (pengamanan perbatasan) RI-Malaysia," katanya.
Ia mengungkapkan rasa bangga bisa melepas para prajurit terbaik yang akan melaksanakan tugas negara untuk menjaga NKRI di daerah perbatasan sehingga rakyat Indonesia merasa tenang dan aman.
"Keberangkatan prajurit-prajurit terbaik TNI dalam rangka menjalankan tugas negara, melakukan pengamanan wilayah perbatasan dengan negara Malaysia yang tentunya dalam rangka menjaga NKRI," katanya.
Ia menyampaikan, keberadaan TNI di negara perbatasan merupakan bukti kecintaan terhadap negara dan rakyat Indonesia sehingga rakyat bisa melakukan berbagai aktivitas sehari-harinya dengan tenang.
Rasa aman di Indonesia itu, kata dia, tidak lain ada peran penting para prajurit TNI yang melakukan penjagaan di daerah perbatasan sehingga tidak ada pihak yang mengganggu keamanan negara.
"Di saat kami sedang terlelap tidur, di saat kami berbahagia berkumpul dengan keluarga, dan di saat kami merasa nyaman melakukan berbagai aktivitas, dibalik itu semua terdapat ribuan anggota TNI yang tengah bertugas menjaga kami dari berbagai gangguan yang dapat merongrong keamanan negara," katanya.
Ia berharap, ketulusan dan pengorbanan para prajurit TNI, orang tua maupun anak dan istrinya merupakan bagian dari ibadah dan selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Helmi juga berharap selama melaksanakan tugas di perbatasan itu berjalan dengan lancar dan selalu dalam keadaan sehat hingga akhirnya dapat kembali bersama berkumpul dengan keluarga, terutama keluarga besar di Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Garut.
"Senantiasa dalam perlindungan dan rahmat Allah SWT, senantiasa diberikan kelancaran maupun kemudahan dalam menjalankan tugas, serta kembali berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat," katanya.
Sementara itu, pelepasan prajurit TNI dihadiri sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut diantaranya jajaran pejabat Komando Distrik Militer 0611 Garut, Kepolisian Resor Garut dan tokoh masyarakat setempat.
Baca juga: Penyelesaian batas sektor timur RI-Malaysia ditargetkan 2020
Baca juga: RI-Malaysia kembali bahas perbatasan daratan di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Pemberangkatan prajurit TNI itu dipimpin Komandan Batalyon Infanteri Raider 303/SSM Letkol Inf Taufik Ismail dilaksanakan secara upacara dengan inspektur upacara Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di lapangan Markas Yonif Raider 303/SSM Cibuluh, Garut, Jumat.
Helmi Budiman mengatakan, kesempatan memimpin langsung pelepasan para prajurit merupakan kehormatan sekaligus rasa bangga kepada prajurit yang akan berangkat untuk pengamanan di perbatasan.
"Bahwa suatu kehorhamatan dapat menjadi inspektur upacara dalam rangka pemberangkatan prajurit Yonif Raider 303/13/1 Kostrad yang akan melaksanakan Satgas Pamtas (pengamanan perbatasan) RI-Malaysia," katanya.
Ia mengungkapkan rasa bangga bisa melepas para prajurit terbaik yang akan melaksanakan tugas negara untuk menjaga NKRI di daerah perbatasan sehingga rakyat Indonesia merasa tenang dan aman.
"Keberangkatan prajurit-prajurit terbaik TNI dalam rangka menjalankan tugas negara, melakukan pengamanan wilayah perbatasan dengan negara Malaysia yang tentunya dalam rangka menjaga NKRI," katanya.
Ia menyampaikan, keberadaan TNI di negara perbatasan merupakan bukti kecintaan terhadap negara dan rakyat Indonesia sehingga rakyat bisa melakukan berbagai aktivitas sehari-harinya dengan tenang.
Rasa aman di Indonesia itu, kata dia, tidak lain ada peran penting para prajurit TNI yang melakukan penjagaan di daerah perbatasan sehingga tidak ada pihak yang mengganggu keamanan negara.
"Di saat kami sedang terlelap tidur, di saat kami berbahagia berkumpul dengan keluarga, dan di saat kami merasa nyaman melakukan berbagai aktivitas, dibalik itu semua terdapat ribuan anggota TNI yang tengah bertugas menjaga kami dari berbagai gangguan yang dapat merongrong keamanan negara," katanya.
Ia berharap, ketulusan dan pengorbanan para prajurit TNI, orang tua maupun anak dan istrinya merupakan bagian dari ibadah dan selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Helmi juga berharap selama melaksanakan tugas di perbatasan itu berjalan dengan lancar dan selalu dalam keadaan sehat hingga akhirnya dapat kembali bersama berkumpul dengan keluarga, terutama keluarga besar di Yonif Raider 303/SSM Kostrad, Garut.
"Senantiasa dalam perlindungan dan rahmat Allah SWT, senantiasa diberikan kelancaran maupun kemudahan dalam menjalankan tugas, serta kembali berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat wal afiat," katanya.
Sementara itu, pelepasan prajurit TNI dihadiri sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut diantaranya jajaran pejabat Komando Distrik Militer 0611 Garut, Kepolisian Resor Garut dan tokoh masyarakat setempat.
Baca juga: Penyelesaian batas sektor timur RI-Malaysia ditargetkan 2020
Baca juga: RI-Malaysia kembali bahas perbatasan daratan di Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019