Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus bekerja secara maksimal untuk menciptakan nuansa religius di tengah masyarakat dengan merencanakan program setiap desa mempunyai satu rumah tahfidz agar generasi muda semakin paham dengan kandungan Al-Quran.
"Saya ingin anak-anak Indramayu semua bisa baca Al Quran dan memahami isinya bahkan menghapalnya dengan itu perlu adanya rumah tahfidz setiap desa," kata Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Rabu.
Menurut Supendi, rumah tahfidz Al Quran ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indramayu yang mampu membaca, menguasai isi kandungan Al Quran bahkan menghapalnya.
Jika semua desa ada rumah tahfidz Al Quran, maka akan banyak anak-anak Indramayu yang dapat belajar Al Quran dan itu menambah religius.
"Jika ini bisa dilakukan akan lahir tahfidz-tahfidz dari generasi anak-anak di Indramayu," ujarnya.
Dia mengakui saat ini rumah tahfidz di Indramayu masih sangat terbatas dan ketika pendirian itu dapat terealisasikan, maka diharapakan bisa menambah banyak lagi anak-anak yang cinta Al Quran.
"Keberadaan rumah tahfidz masih sangat terbatas, untuk itu perlu digaungkan lagi pendiriannya," tuturnya.
Supendi mengakui terdapat berbagai program unggulan yang telah diterapkan beberapa tahun lalu di antaranya perda Madrasah Diniyah, yang mewajibkan semua siswa mempelajari agama.
Baca juga: Tokoh agama dan pesantren Indramayu tolak "people power"
Baca juga: Ulama Indramayu ajak masyarakat jaga persatuan bangsa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya ingin anak-anak Indramayu semua bisa baca Al Quran dan memahami isinya bahkan menghapalnya dengan itu perlu adanya rumah tahfidz setiap desa," kata Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Rabu.
Menurut Supendi, rumah tahfidz Al Quran ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indramayu yang mampu membaca, menguasai isi kandungan Al Quran bahkan menghapalnya.
Jika semua desa ada rumah tahfidz Al Quran, maka akan banyak anak-anak Indramayu yang dapat belajar Al Quran dan itu menambah religius.
"Jika ini bisa dilakukan akan lahir tahfidz-tahfidz dari generasi anak-anak di Indramayu," ujarnya.
Dia mengakui saat ini rumah tahfidz di Indramayu masih sangat terbatas dan ketika pendirian itu dapat terealisasikan, maka diharapakan bisa menambah banyak lagi anak-anak yang cinta Al Quran.
"Keberadaan rumah tahfidz masih sangat terbatas, untuk itu perlu digaungkan lagi pendiriannya," tuturnya.
Supendi mengakui terdapat berbagai program unggulan yang telah diterapkan beberapa tahun lalu di antaranya perda Madrasah Diniyah, yang mewajibkan semua siswa mempelajari agama.
Baca juga: Tokoh agama dan pesantren Indramayu tolak "people power"
Baca juga: Ulama Indramayu ajak masyarakat jaga persatuan bangsa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019