Sampah yang berada di sejumlah tempat pembuangan sementara di kawasan perkotaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menumpuk sejak beberapa hari akibat meningkatnya volume sampah saat Ramadhan dan masalah jalan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing rusak sehingga menghambat laju truk menuju TPA.

"Masalah sampah di Garut ini karena volume sampah meningkat di bulan Ramadhan, ditambah kendala ke TPA yang jalannya rusak sehingga truk tidak bisa ke atas," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Guriansyah, kepada wartawan di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, kerusakan jalan menuju TPA itu semakin memperparah terjadinya penumpukan sampah karena petugas belum bisa mengangkutnya secara makimal dari TPS.

Ia menjelaskan, truk pembawa sampah tidak bisa memasuki TPA karena jalannya licin dan rusak yang sudah terjadi sejak lama, bahkan alat berat untuk meratakan sampah di TPS tidak bisa dilakukan secara maksimal.

"Akibatnya sekarang truk harus antre dari empat truk yang ada hanya bisa dua balikan saja," katanya.

Ia berharap, persoalan jalan yang menghambat pengangkutan sampah itu dapat segera teratasi, untuk sementara upaya yang dilakukan dengan menutup lubang jalan di Garut oleh batu dan pasir.

Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang saat ini masih ada sampah yang belum terangkut karena adanya kendala tersebut.

"Untuk memaksimalkan angkutan sampah, dalam waktu dekat ini akan ada bantuan lima mobil dump truk sebelum Lebaran sudah ada," katanya.

Sementara itu, tumpukan sampah terjadi di Jalan Patriot, Jalan Prokmalasi sekitar lapang Ciateul, Jalan Bank dan sejumlah tempat lainnya di perkotaan Garut.

Baca juga: Banyak Sampah di Kabupaten Garut tidak terangkut

Baca juga: Sampah di Garut akan dikelola oleh Korsel dan Jepang

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019