Kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang menjabat sebagai Bupati Garut, Rudy Gunawan mengaku memilih istrinya yang maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, karena partai istrinya itu merupakan partai koalisi yang mengusung pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 2018.
"Pilih Nasdem, iya istri saya," kata Bupati Garut usai memberikan hak suaranya di TPS 10 Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, istrinya Diah Permatasari diminta oleh Partai Nasdem untuk maju menjadi caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kabupaten Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Rudy, perbedaan dalam partai politik merupakan hal yang wajar, apalagi Partai Nasdem sebelumnya merupakan partai koalisi dalam memenangkan Pemilihan Bupati Garut pada 2018.
"Dulu kan Nasdem, Gerindra, PKS partai yang mengusung kami," katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun dalam satu keluarga berbeda partai politik, namun tetap damai yang tujuannya sama untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Termasuk selama tahapan pemilu di Kabupaten Garut, kata dia, berlangsung aman, lancar dan diharapkan hingga selesai berjalan sukses.
"Semuanya dalam kondisi aman, tidak ada yang dikhawatirkan," katanya.
Istri Bupati Garut, Diah Permatasari diusung oleh Partai Nasdem yang berkoalisi dengan pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin, sedangkan suaminya dari kader Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Nasdem karena ada izin langsung dari suami, dan berharap bisa menjadi anggota DPR RI untuk membawa suara warga Garut agar lebih maju dan sejahtera.
"Mohon dukungannya, jika diizinkan saya di Senayan (anggota DPR RI) segala kebijakan untuk membangun Garut, insya Allah," katanya.
Sebelumnya, Bupati Garut dan istrinya datang bersama dengan berjalan kaki menuju TPS 10 yang berjarak tidak jauh dari rumah dinasnya atau Pendopo Garut.
Bupati bersama istrinya ikut mengantre bersama warga lain hingga akhirnya mendapat giliran untuk masuk ke bilik suara sambil membawa lima surat suara.
Kedatangan bupati tersebut mendapat sambutan baik dari warga yang sedang mengantre untuk mencoblos.
Baca juga: Tim Patroli Pencegahan Politik Uang disebar di Garut
Baca juga: Bupati Garut berikan sanksi bagi pembuat soal USBN terkait HTI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Pilih Nasdem, iya istri saya," kata Bupati Garut usai memberikan hak suaranya di TPS 10 Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Garut, Rabu.
Ia menuturkan, istrinya Diah Permatasari diminta oleh Partai Nasdem untuk maju menjadi caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kabupaten Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Rudy, perbedaan dalam partai politik merupakan hal yang wajar, apalagi Partai Nasdem sebelumnya merupakan partai koalisi dalam memenangkan Pemilihan Bupati Garut pada 2018.
"Dulu kan Nasdem, Gerindra, PKS partai yang mengusung kami," katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun dalam satu keluarga berbeda partai politik, namun tetap damai yang tujuannya sama untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Termasuk selama tahapan pemilu di Kabupaten Garut, kata dia, berlangsung aman, lancar dan diharapkan hingga selesai berjalan sukses.
"Semuanya dalam kondisi aman, tidak ada yang dikhawatirkan," katanya.
Istri Bupati Garut, Diah Permatasari diusung oleh Partai Nasdem yang berkoalisi dengan pasangan calon presiden Joko Widodo-Maruf Amin, sedangkan suaminya dari kader Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Nasdem karena ada izin langsung dari suami, dan berharap bisa menjadi anggota DPR RI untuk membawa suara warga Garut agar lebih maju dan sejahtera.
"Mohon dukungannya, jika diizinkan saya di Senayan (anggota DPR RI) segala kebijakan untuk membangun Garut, insya Allah," katanya.
Sebelumnya, Bupati Garut dan istrinya datang bersama dengan berjalan kaki menuju TPS 10 yang berjarak tidak jauh dari rumah dinasnya atau Pendopo Garut.
Bupati bersama istrinya ikut mengantre bersama warga lain hingga akhirnya mendapat giliran untuk masuk ke bilik suara sambil membawa lima surat suara.
Kedatangan bupati tersebut mendapat sambutan baik dari warga yang sedang mengantre untuk mencoblos.
Baca juga: Tim Patroli Pencegahan Politik Uang disebar di Garut
Baca juga: Bupati Garut berikan sanksi bagi pembuat soal USBN terkait HTI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019