Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat mendukung Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) bisa memberangkatkan sekitar 38.582 calon jamaah haji asal Jawa Barat untuk melaksanakan perjalanan religinya dari bandara yang terletak di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Dukungan itu sejalan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin memberangkatkan calon jamaah haji tahun 2019 meski dengan adanya kendala Embarkasi sebagai sebuah syarat item dari penyelenggaraan haji.
"Jadi Kanwil (Kemenag Jawa Barat) itu pelaksana teknis dari Kementerian Agama pusat. Jadi Kemenag itu vertikal. Kemudian memang betul kalau Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bahwa Bandara Kertajati ingin bisa dimaksimalkan untuk melayani Haji. Kami sepakat dan mendukung sangat mendukung sekali," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar Azam Mustazam dalam siaran persnya, Jumat.
Kemenag Jabar sebagai pelaksana teknis penyelenggaraan haji ditingkat wilayah tetap dalam koridor instruksi pusat sebagai pengambil keputusan.
Sebab, menurutnya, hal ini berkaitan dengan kordinasi otoritas Bandara di Makah atau Jedah.
Selain itu ada pelibatan enam Kementerian saat para jamaah haji itu harus diberangkatkan misal dari urusan kesehatan, dan kesiapan dokumen yang biasanya dilakukan sebelum tiba di bandara.
"Jadi pemberangkatan Haji enggak kaya Umrah. Jumlahnya juga banyak dan masif sehari bisa tiga kloter dengan 1230 jamaah dan 6 petuagas di setiap kloternya. Tapi saya memang masih berharap di Kertajati," tutur Azam.
Sebelumnha Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, rencananya penggal lantai dua bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka ini akan dimaksimalkan untuk asrama sementara.
Tentu ini sebagai solusi sementara dimana pihaknya melakukan rencana pembangunan asrama sementara untuk kepentingan tersebut sebab memang seharusnya Bandara keberangkatan harus dilengkapi embarkasi.
"Kita akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama hajinya jadi tidak di tempat lain. Jadi lantai bawah penumpang, atasnya asrama. Jadi nginep di atas turun langsung take off, itu dulu," ujar Emil.
Area terminal Bandara Kertajati yang masih sangat luas dinilai Emil cukup representatif.
Dengan tiga bulan waktu tersisa pembangunan bisa selesai sebelum kloter pertama diberangkatan.
Untuk itu, Emil pun menugaskan Sekda Jabar Iwa Karniwa untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama.
"Keputusannya dari Kemenag sedang diproses oleh Pak Sekda," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Muhamad Singgih menyambut baik penyelenggaraan Haji bisa dilakukan di Bandara Internasional Kertajati.
Instruksi dari Gubernur Jawa Barat bisa ditindaklanjuti PT BIJB selaku pengelola Bandara Kertajati.
Pihaknya juga sudah membuat kajian dan perhitungan untuk solusi sementara jika yang dibutuhkan asrama.
"Kami menyambut baik jika itu solusi agar keberangkatan haji bisa dilaksanakan di Bandara Kertajati," kata Singgih.
Menurutnya area lantai dua bisa dioptimalkan karena ada 3.600 meter persegi untuk kebutuhan 60 kamar.
Jumlah kamar itu akan dilengkapi item-item yang harus dipenuhi untuk mempermudah calhaj sebelum melakukan perjalanan jauh.
Jumlah itu akan bisa memfasilitasi 448 orang. Secara hitung-hitungan, menyulap area lantai dua membutuhkan waktu sekitar dua bulan setengah.
Ini artinya memang harus ada keputusan cepat terkait kepasitan keberangkatan haji dari Bandara Kertajati agar PT BIJB bisa melakukan eksekusi.
"Jadi kita menunggu di bulan April ini, kalau April masih belum ada keputusan itu akan sulit karena ini berkaitan dengan segala kesiapan di dalamnya," kata Singgih.
Dia juga memastikan kesiapan infrastruktur di sisi udara sepertirunway yang sudah rampung sepanjang 3.000 meter dan apronyang bisa menampung 22 pesawat baik wide body maupun narow body.
Sarana pendukung ini tinggal dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan.
"Runway sudah 3.000 meter dan siap, mungkin akhir April ini selesai verifikasi. Artinya pesawat berbadan lebar seperti (boeing) 777 sudah bisa secara direct ke Makah atau Jedah, kesiapan pendukung lainnya seperti imigrasi, lounge sudah tersedia," kata Singgih.
Baca juga: Ridwan Kamil terima masukan Wapres soal Bandara Kertajati
Baca juga: Perencanaan pembangunan Bandara Kertajati tidak terlalu bagus, kata Wapres JK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Dukungan itu sejalan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ingin memberangkatkan calon jamaah haji tahun 2019 meski dengan adanya kendala Embarkasi sebagai sebuah syarat item dari penyelenggaraan haji.
"Jadi Kanwil (Kemenag Jawa Barat) itu pelaksana teknis dari Kementerian Agama pusat. Jadi Kemenag itu vertikal. Kemudian memang betul kalau Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bahwa Bandara Kertajati ingin bisa dimaksimalkan untuk melayani Haji. Kami sepakat dan mendukung sangat mendukung sekali," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jabar Azam Mustazam dalam siaran persnya, Jumat.
Kemenag Jabar sebagai pelaksana teknis penyelenggaraan haji ditingkat wilayah tetap dalam koridor instruksi pusat sebagai pengambil keputusan.
Sebab, menurutnya, hal ini berkaitan dengan kordinasi otoritas Bandara di Makah atau Jedah.
Selain itu ada pelibatan enam Kementerian saat para jamaah haji itu harus diberangkatkan misal dari urusan kesehatan, dan kesiapan dokumen yang biasanya dilakukan sebelum tiba di bandara.
"Jadi pemberangkatan Haji enggak kaya Umrah. Jumlahnya juga banyak dan masif sehari bisa tiga kloter dengan 1230 jamaah dan 6 petuagas di setiap kloternya. Tapi saya memang masih berharap di Kertajati," tutur Azam.
Sebelumnha Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan, rencananya penggal lantai dua bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka ini akan dimaksimalkan untuk asrama sementara.
Tentu ini sebagai solusi sementara dimana pihaknya melakukan rencana pembangunan asrama sementara untuk kepentingan tersebut sebab memang seharusnya Bandara keberangkatan harus dilengkapi embarkasi.
"Kita akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama hajinya jadi tidak di tempat lain. Jadi lantai bawah penumpang, atasnya asrama. Jadi nginep di atas turun langsung take off, itu dulu," ujar Emil.
Area terminal Bandara Kertajati yang masih sangat luas dinilai Emil cukup representatif.
Dengan tiga bulan waktu tersisa pembangunan bisa selesai sebelum kloter pertama diberangkatan.
Untuk itu, Emil pun menugaskan Sekda Jabar Iwa Karniwa untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama.
"Keputusannya dari Kemenag sedang diproses oleh Pak Sekda," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB Muhamad Singgih menyambut baik penyelenggaraan Haji bisa dilakukan di Bandara Internasional Kertajati.
Instruksi dari Gubernur Jawa Barat bisa ditindaklanjuti PT BIJB selaku pengelola Bandara Kertajati.
Pihaknya juga sudah membuat kajian dan perhitungan untuk solusi sementara jika yang dibutuhkan asrama.
"Kami menyambut baik jika itu solusi agar keberangkatan haji bisa dilaksanakan di Bandara Kertajati," kata Singgih.
Menurutnya area lantai dua bisa dioptimalkan karena ada 3.600 meter persegi untuk kebutuhan 60 kamar.
Jumlah kamar itu akan dilengkapi item-item yang harus dipenuhi untuk mempermudah calhaj sebelum melakukan perjalanan jauh.
Jumlah itu akan bisa memfasilitasi 448 orang. Secara hitung-hitungan, menyulap area lantai dua membutuhkan waktu sekitar dua bulan setengah.
Ini artinya memang harus ada keputusan cepat terkait kepasitan keberangkatan haji dari Bandara Kertajati agar PT BIJB bisa melakukan eksekusi.
"Jadi kita menunggu di bulan April ini, kalau April masih belum ada keputusan itu akan sulit karena ini berkaitan dengan segala kesiapan di dalamnya," kata Singgih.
Dia juga memastikan kesiapan infrastruktur di sisi udara sepertirunway yang sudah rampung sepanjang 3.000 meter dan apronyang bisa menampung 22 pesawat baik wide body maupun narow body.
Sarana pendukung ini tinggal dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan.
"Runway sudah 3.000 meter dan siap, mungkin akhir April ini selesai verifikasi. Artinya pesawat berbadan lebar seperti (boeing) 777 sudah bisa secara direct ke Makah atau Jedah, kesiapan pendukung lainnya seperti imigrasi, lounge sudah tersedia," kata Singgih.
Baca juga: Ridwan Kamil terima masukan Wapres soal Bandara Kertajati
Baca juga: Perencanaan pembangunan Bandara Kertajati tidak terlalu bagus, kata Wapres JK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019