Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, segera mengembangkan penanaman benih padi jenis Inpari di luas lahan 13 ribu hektare yang akan memberikan keuntungan karena tahan hama dan produktivitasnya bagus sehingga memberikan keuntungan bagi petani.

"Produksinya tidak kalah sama, varietasnya dirilis sudah teruji, dimulai rencana penanamannya April," kata Kepala Seksie Serealia yang menangani produksi padi dan jagung, Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Endang Junaedi di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, benih padi Inpari itu merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan produktivitas padi sekaligus tahan dari ancaman hama.

Hasil kajian, kata dia, benih padi tersebut memiliki kualitas yang bagus dan cocok untuk ditanam di Jawa Barat, salah satunya di areal pertanian Kabupaten Garut.

"Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat menyarankan inpari, soalnya inpari itu tahan dari kekeringan, ada tahan organisme pengganggu tanaman," katanya.

Ia menyampaikan, program pemerintah provinsi tersebut secepatnya akan direalisasikan di Garut dengan pengajuan awal untuk lahan seluas 13 ribu hektare dengan kebutuhan benih 25 kilogram per hektare.

Program bantuan benih tersebut, lanjut dia, akan diberikan secara gratis kepada para kelompok tani di Garut yang mengusulkan permohonan benih.

"Benihnya gratis lewat kelompok tani, koordinasi dan akan berjalan April saat musim tanam," katanya.

Ia menambahkan, petani Garut saat ini kebanyakan menanam padi jenis sarinah, ciherang dan beberapa benih lokal seperti jayanti.

"Saat ini yang banyak ditanam di antaranya benih sarinah dan ciherang, jenis itu yang disarankan dinas karena sudah bersertifikat," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut segera uji padi organik di tiga lokasi

Baca juga: Kentang dari Garut diekspor ke Singapura

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019