Sebanyak 91 siswa SMA Terbuka di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pertama kalinya mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 di SMA Negeri 6 Garut dengan persiapan siswa seadanya, bahkan ada yang baru dikenalkan tata cara mengoperasikan komputer saat simulasi UNBK.
"Ini ujian pertama siswa SMA terbuka mengikuti UNBK, dan satu kali lagi tahun depan masih ada siswa terbuka lagi jumlahnya di bawah 100," kata Kepala SMA Negeri 6 Garut, Sumpena Permana di sela-sela pelaksanaan UNBK hari pertama, Senin.
Ia menuturkan, SMA Negeri 6 ditunjukan sebagai sekolah induk bagi para siswa yang mengikuti program SMA terbuka dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di beberapa daerah Garut.
Program Pemerintah Provinsi Jabar itu, kata dia, tercatat jumlahnya sebanyak 101 siswa yang masuk menjadi peserta UNBK tahun 2019, namun 10 siswa tidak bisa ikut ujian dengan berbagai alasan, salah satunya harus masuk kerja.
"Dari 101 orang yang terdaftar ikut UNBK tahun ini, dilaporkan ada 10 siswa yang tidak bisa ikut ujian, alasannya masih kita cari tahu, namun mereka yang tidak ikut sekarang ada susulan," katanya.
Ia menyampaikan, siswa yang mengikuti program SMA terbuka itu merupakan siswa dari kalangan keluarga kurang mampu, ada juga siswa yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolahnya dari SMP ke SMA karena memilih bekerja.
Program SMA Terbuka itu, kata dia, menerapkan sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah pada umumnya yakni waktu belajarnya dipadatkan hanya dua hari dalam sepekan, dan materi pelajaran yang disampaikan hanya yang diikutsertakan pada UNBK.
"Teknisnya mereka belajar lebih menitikberatkan mata pelajaran yang akan di-UN-kan saja, misal Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, dan mata pelajaran jurusan," katanya.
Ia menyampaikan, siswa yang mengikuti program SMA Terbuka itu nantinya setelah lulus akan mendapatkan ijazah sama seperti siswa dari sekolah induk yaitu lulusan SMA Negeri 6.
Siswa tersebut, kata dia, semua biaya operasional pendidikannya gratis, tidak dipungut biaya mulai dari awal belajar sampai mengikuti ujian dan hingga lulus nanti.
"SMA Terbuka ini semuanya serba gratis, dari mulai pembelajaran hingga ujiannya semua digratiskan," katanya.
Baca juga: Besok, sebanyak 226.610 siswa SMA Jabar akan ikuti UNBK
Baca juga: 18 SMA Negeri di Cianjur siap gelar UNBK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ini ujian pertama siswa SMA terbuka mengikuti UNBK, dan satu kali lagi tahun depan masih ada siswa terbuka lagi jumlahnya di bawah 100," kata Kepala SMA Negeri 6 Garut, Sumpena Permana di sela-sela pelaksanaan UNBK hari pertama, Senin.
Ia menuturkan, SMA Negeri 6 ditunjukan sebagai sekolah induk bagi para siswa yang mengikuti program SMA terbuka dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di beberapa daerah Garut.
Program Pemerintah Provinsi Jabar itu, kata dia, tercatat jumlahnya sebanyak 101 siswa yang masuk menjadi peserta UNBK tahun 2019, namun 10 siswa tidak bisa ikut ujian dengan berbagai alasan, salah satunya harus masuk kerja.
"Dari 101 orang yang terdaftar ikut UNBK tahun ini, dilaporkan ada 10 siswa yang tidak bisa ikut ujian, alasannya masih kita cari tahu, namun mereka yang tidak ikut sekarang ada susulan," katanya.
Ia menyampaikan, siswa yang mengikuti program SMA terbuka itu merupakan siswa dari kalangan keluarga kurang mampu, ada juga siswa yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolahnya dari SMP ke SMA karena memilih bekerja.
Program SMA Terbuka itu, kata dia, menerapkan sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah pada umumnya yakni waktu belajarnya dipadatkan hanya dua hari dalam sepekan, dan materi pelajaran yang disampaikan hanya yang diikutsertakan pada UNBK.
"Teknisnya mereka belajar lebih menitikberatkan mata pelajaran yang akan di-UN-kan saja, misal Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, dan mata pelajaran jurusan," katanya.
Ia menyampaikan, siswa yang mengikuti program SMA Terbuka itu nantinya setelah lulus akan mendapatkan ijazah sama seperti siswa dari sekolah induk yaitu lulusan SMA Negeri 6.
Siswa tersebut, kata dia, semua biaya operasional pendidikannya gratis, tidak dipungut biaya mulai dari awal belajar sampai mengikuti ujian dan hingga lulus nanti.
"SMA Terbuka ini semuanya serba gratis, dari mulai pembelajaran hingga ujiannya semua digratiskan," katanya.
Baca juga: Besok, sebanyak 226.610 siswa SMA Jabar akan ikuti UNBK
Baca juga: 18 SMA Negeri di Cianjur siap gelar UNBK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019