Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan, jajarannya terus berupaya membangun kesadaran masyarakat dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam sehingga dapat meminimalisasi risiko kerugian materi maupun jiwa akibat bencana alam.

"Perlu kerja sama dengan semua pihak, termasuk masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mengantisipasi berbagai ancaman bencana di lingkungan sekitarnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut, Dadi Djakaria di Garut, Sabtu (30/3).

Ia menuturkan, Kabupaten Garut merupakan daerah rawan bencana, bahkan masuk peringkat pertama paling tinggi ancaman bencana alamnya di Jawa Barat, seperti tanah longsor, banjir, gempa maupun angin puting beliung.

Ancaman bencana itu, kata dia, membuat jajaran pemerintah daerah harus mengantisipasi dan meminimalisasi risiko dampak bencana alam itu dengan berbagai upaya, di antaranya memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait apa saja ancaman bencananya.

"Garut ini daerah rawan bencana, makanya pemerintah sering melakukan pelatihan-pelatihan atau jambore yang diikuti relawan," kata Dadi.

BPBD Garut juga, kata dia, melakukan koordinasi dengan daerah-daerah lain yang dikoordinir oleh BPBD Provinsi Jabar dalam penanganan cepat jika terjadi bencana alam.

Selain itu, lanjut dia, BPBD Garut menerapkan program khusus untuk mengantisipasi berbagai ancaman bencana yakni dengan membentuk masyarakat Desa Sadar Bencana.

"Saat ini baru ada 11 desa yang dibentuk sebagai Desa Sadar Bencana, ke depan tentunya akan bertambah," katanya.

Ia berharap, kepedulian masyarakat desa itu dapat meminimalisasi risiko bencana alam, termasuk dapat saling membantu apabila ada warga yang terdampak bencana.

Menurut dia, peran masyarakat lebih utama untuk penanggulangan bencana alam, sebelum akhirnya ada upaya pemerintah dalam penanggulangan lebih lanjut.

"Kalau masyarakat sudah sadar bencana nanti penanganannya bisa lebih cepat, misalkan ada longsor menutup jalan, masyarakat setempat bisa gotong royong menyingkirkan longsoran tanah," katanya.

Baca juga: BPBD Garut belum mampu anggarkan perbaikan alat deteksi tsunami

Baca juga: 1.500 personel gabungan disiapkan tanggulangi bencana di Garut

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019