Cirebon (ANTARA) - Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, mengeluarkan surat penolakan kedatangan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno karena khawatir akan memunculkan sesuatu yang tidak diharapkan.

"Kami sampaikan mohon maaf, kami belum bisa menerima kunjungan Pak Sandi," kata Pimpinan Pondok Buntet Pesantren Cirebon KH Adib Rofiuddin di Cirebon, Jumat.

Menurut KH Adib pihaknya sudah pernah didatangi oleh utusan Sandiaga Uno untuk bisa datang ke Pondok Buntet, namun saat itu menyampaikan bahwa belum bisa menerimanya.

Kemudian datang lagi utusan Sandiaga Uno untuk kedua kalinya dan Pondok Buntet juga menyampaikan hal yang sama, seperti kedatangan utusan yang pertama.

"Saya sudah sampaikan secara baik-baik, bahwa kami belum bisa menerimanya," tuturnya.

KH Adib mengaku kaget ketika mendapatkan informasi akan ada kedatangan Sandiaga Uno ke Pesantren Buntet dan dengan sangat terpaksa mengeluarkan surat penolakan.

Dia melanjutkan tidak menginginkan adanya penolakan yang harus mengemuka ke publik, tapi karena sudah semaunya sendiri, maka keluarlah surat penolakan.

"Kami terpaksa membuat pernyataan penolakan, karena ini sudah `ngelunjak`," ujarnya.

KH Adib menuturkan bahwa seluruh kiai di Pondok Buntet Pesantren sudah sepakat untuk mendukung Jokowi dan KH Maruf Amin sebagai pilihannya.

Sehingga, kata dia, jika Sandiaga terus memaksa untuk datang ke Pondok Buntet Pesantren, dikhawatir ada sesuatu yang tidak diharapkan.

"Silaturahmi itu baik, tapi mencegah sesuatu yang tidak baik terjadi, itu lebih baik," katanya.

Sandi diinformasikan akan mengunjungi salah satu pondok pesantren tertua di Pulau Jawa ini pada hari Jumat (1/3), namun terpaksa ditolak karena mementingkan kemaslahatan untuk semua.

Baca juga: Pengusaha minta Sandiaga Uno permudah izin usaha di Bandung

Baca juga: Indobarometer: Jabar jadi kunci kemenangan Jokowi-Maruf
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019