Bandung (Antaranews Jabar) - Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari menyatakan, Jawa Barat menjadi kunci kemenangan bagi pasangan calon presiden nomor urut satu, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dalam Pilpres 2019.
"Kunci kemenangan Jokowi ada di Jabar," ujar Qodari, saat menghadiri nonton bareng debat Capres di Rumah Pemenangan Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, Kota Bandung, Kamis.
Menurut dia, Pilpres 2014 harus menjadi acuan bagi Jokowi-Ma'ruf Amin untuk bisa meyakinkan pemilih. Pasalnya saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah 4,6 juta suara oleh Prabowo-Hatta Rajasa.
Di sisi lain pada 2014 lalu, Jokowi kalah di 10 provinsi. Apabila 9 provinsi digabung tanpa termasuk Jawa Barat, suaranya hanya 3,9 juta.
"Jokowi saat Pilpres 2014 kalah di 10 provinsi dari 30 provinsi. Kalah di Jabar 4,6 juta suara. Kalahnya Jokowi 19-20 persen. Kita bandingkan kekalahan di 9 provinsi kalau digabung cuma 3,6 juta suara. Kalah di Jabar lebih banyak suaranya. Jabar dahsyat luar biasa," kata dia.
Selain Jabar, Jokowi juga harus mampu merebut suara di dua provinsi lain yakni Jateng dan Jatim. Apabila dari tiga provinsi ini Jokowi-Ma'ruf Amin mampu unggul, maka kemenangan bisa ada dalam genggaman petahana.
"Tahun 2014 Jokowi menang telak di Jateng dan menang di Jatim, tapi kalah di Jabar. Kalau 2019 menang di Jateng dan Jatim serta minimal imbang di Jabar maka pemenang Pilpres 2019 Jokowi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kunci kemenangan Jokowi ada di Jabar," ujar Qodari, saat menghadiri nonton bareng debat Capres di Rumah Pemenangan Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, Kota Bandung, Kamis.
Menurut dia, Pilpres 2014 harus menjadi acuan bagi Jokowi-Ma'ruf Amin untuk bisa meyakinkan pemilih. Pasalnya saat itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah 4,6 juta suara oleh Prabowo-Hatta Rajasa.
Di sisi lain pada 2014 lalu, Jokowi kalah di 10 provinsi. Apabila 9 provinsi digabung tanpa termasuk Jawa Barat, suaranya hanya 3,9 juta.
"Jokowi saat Pilpres 2014 kalah di 10 provinsi dari 30 provinsi. Kalah di Jabar 4,6 juta suara. Kalahnya Jokowi 19-20 persen. Kita bandingkan kekalahan di 9 provinsi kalau digabung cuma 3,6 juta suara. Kalah di Jabar lebih banyak suaranya. Jabar dahsyat luar biasa," kata dia.
Selain Jabar, Jokowi juga harus mampu merebut suara di dua provinsi lain yakni Jateng dan Jatim. Apabila dari tiga provinsi ini Jokowi-Ma'ruf Amin mampu unggul, maka kemenangan bisa ada dalam genggaman petahana.
"Tahun 2014 Jokowi menang telak di Jateng dan menang di Jatim, tapi kalah di Jabar. Kalau 2019 menang di Jateng dan Jatim serta minimal imbang di Jabar maka pemenang Pilpres 2019 Jokowi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019