Cianjur (Antaranews Jabar) - Polres Cianjur, Jawa Barat, melakukan "fogging" atau pengasapan di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi terus bertambahnya warga yang positif demam berdarah dengue (DBD) terutama di wilayah endemik perkotaan.
"Ini kita lakukan sebagai upaya antisipasi agar DBD tidak meluas. Sifatnya membantu pemerintah daerah yang disinergiskan dengan program polisi peduli dan kebetulan Polres Cianjur, memiliki alat fogging," kata Kapolres Cianjur AKBP Soliyah di Cianjur, Minggu.
Saat ini di wilayah hukum Polres Cianjur, tambah dia, banyak dilaporkan terjadi kasus DBD yang tidak hanya menyerang kalangan anak, namun orang dewasa.
"Bahkan putra dan putri anggota kami ada yang terkena DBD, sehingga ini menjadi keprihatinan bersama termasuk melakukan langkah antisipasi agar tidak meluas," katanya.
Meskipun bukan solusi utama pemberantasan sarang nyamuk, namun fogging diharapkan menjadi upaya menangkal penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegipty.
"Kami langsung melakukan fogging sejumlah wilayah termasuk di beberapa komplek dan asrama polisi di wilayah Cianjur, terutama wilayah yang terjangkit DBD," katanya.
Polres Cianjur juga ikut mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat pada warga, petugas mengarahkan agar menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing, memberantas sarang nyamuk dan membersihkan bak air.
"Petugas mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan genangan air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, kami pun? bersinergis dengan Dinas Kesehatan," katanya.
Sementara warga berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, melakukan fooging di wilayahnya untuk mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty karena sejak beberapa bulan terakhir sejumlah anak menjalani perawatan karena terjangkit DBD.
"Ketika mengajukan pengasapan ke dinas belum terlaksana, kami mendapat informasi kalau polres memiliki alatnya dan perumahan kami sudah dilakukan pengasapan oleh anggota polres. Sejak satu pekan terakhir dua orang anak dirawat karena DBD," kata Hadi warga Desa Nagrak.
Baca juga: 17 anggota Polres Cianjur tercatat pelanggaran tahun 2018
Baca juga: MAKI akan praperadilankan Polres Cianjur terkait laporan pencurian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Ini kita lakukan sebagai upaya antisipasi agar DBD tidak meluas. Sifatnya membantu pemerintah daerah yang disinergiskan dengan program polisi peduli dan kebetulan Polres Cianjur, memiliki alat fogging," kata Kapolres Cianjur AKBP Soliyah di Cianjur, Minggu.
Saat ini di wilayah hukum Polres Cianjur, tambah dia, banyak dilaporkan terjadi kasus DBD yang tidak hanya menyerang kalangan anak, namun orang dewasa.
"Bahkan putra dan putri anggota kami ada yang terkena DBD, sehingga ini menjadi keprihatinan bersama termasuk melakukan langkah antisipasi agar tidak meluas," katanya.
Meskipun bukan solusi utama pemberantasan sarang nyamuk, namun fogging diharapkan menjadi upaya menangkal penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegipty.
"Kami langsung melakukan fogging sejumlah wilayah termasuk di beberapa komplek dan asrama polisi di wilayah Cianjur, terutama wilayah yang terjangkit DBD," katanya.
Polres Cianjur juga ikut mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat pada warga, petugas mengarahkan agar menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing, memberantas sarang nyamuk dan membersihkan bak air.
"Petugas mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan genangan air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, kami pun? bersinergis dengan Dinas Kesehatan," katanya.
Sementara warga berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, melakukan fooging di wilayahnya untuk mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty karena sejak beberapa bulan terakhir sejumlah anak menjalani perawatan karena terjangkit DBD.
"Ketika mengajukan pengasapan ke dinas belum terlaksana, kami mendapat informasi kalau polres memiliki alatnya dan perumahan kami sudah dilakukan pengasapan oleh anggota polres. Sejak satu pekan terakhir dua orang anak dirawat karena DBD," kata Hadi warga Desa Nagrak.
Baca juga: 17 anggota Polres Cianjur tercatat pelanggaran tahun 2018
Baca juga: MAKI akan praperadilankan Polres Cianjur terkait laporan pencurian
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019