Bandung (Antaranews Jabar) - Jaringan hotel berbasis teknologi asal India, OYO, resmi beroperasi di Bandung, Jawa Barat, dan di Kota Kembang ini OYO telah memiliki 15 hotel (lebih dari 610 kamar eksklusif) hanya dalam dua bulan
"Pembukaan layanan di Kota Bandung ini merupakan bagian dari target OYO Hotels untuk memperluas jaringan ke lebih dari 100 kota di Indonesia pada akhir 2019," kata Country Head OYO Indonesia, Rishabh Gupta, disela-sela peluncurkan Capital 0 253 Topas Galeria Hotel Bandung, Kamis.
Dia mengatakan dengan hadir di Bandung, OYO Hotels menawarkan pengalaman menginap yang terstandarisasi namun terjangkau bagi para traveller Indonesia.
Menurut dia, tingginya animo wisatawan yang berkunjung ke Bandung berdampak pada permintaan kamar hotel yang tak hanya dirasakan oleh hotel kelas atas dan menengah, namun juga di segmen hotel budget lokal.
"Untuk memaksimalkan peluang pasar yang disebabkan tingginya permintaan dari para wisatawan, hotel budget lokal kerap menghadapi berbagai tantangan terutama standarisasi fasilitas, kualitas pelayanan dan strategi pemasaran untuk bersaing dengan hotel-hotel besar," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, OYO Hotels memainkan perannya dalam membantu hotel budget lokal untuk mengatasi tantangan tersebut dan membantu mereka melakukan transformasi layanan dan pelatihan staf untuk menghadirkan pengalaman menginap berkualitas bagi para tamu.
Baca juga: Bisnis hotel di Puncak-Cianjur terancam bangkrut
Dia mengatakan ketika memesan layanan OYO Hotels, para tamu mendapatkan jaminan akan fasilitas dan layanan terstandarisasi di seluruh jaringan OYO Hotels.
"Setiap properti di jaringan OYO Hotels dilengkapi dengan beberapa fitur utama seperti pendingin udara, televisi, tempat tidur yang bersih, Wifi gratis, perlengkapan mandi, dan kamar mandi yang higienis," katanya.
"Selain menawarkan fasilitas berkelas, prioritas kami adalah memberikan penginapan berkualitas dengan harga terjangkau. Para tamu bisa dengan mudah mendapatkan layanan melalui saluran online maupun offline, termasuk aplikasi OYO, website, atau call centre," lanjut Rishabh Gupta.
Lebih lanjut ia mengatakan Bandung merupakan salah satu kota favorit di Indonesia sebagai destinasi wisata dan setiap tahunnya, sekitar lima hingga enam juta wisatawan mengunjungi Bandung.
Dan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat dijelaskan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat pada November 2018 mencapai 60,30 persen.
Baik TPK hotel bintang maupun non bintang mengalami peningkatan dan kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara juga mencapai lebih dari 14 ribu orang.
"Mereka memiliki akses ke penggunaan teknologi OYO. Kami juga melatih staf hotel untuk mengidentifikasi kesenjangan layanan. Melalui integrasi aplikasi OYO, manajer hotel dan keunggulan operasional, kami ingin memberdayakan para pemilik hotel dengan memberikan pengalaman luar biasa pada tamu," kata dia.?
"Kami berharap dapat mereplikasi kinerja ini di Bandung dalam beberapa bulan mendatang dan menjadikannya Kota OYO," lanjut Rishabh.
Sementara itu, Direktur Utama Capital 0 253 Topas Galeria Hotel Bandung, Artwin Bunardi menyambut baik kerja sama antara pihaknya dengan OYO Hotel.
Baca juga: Hotel di kawasan Cipanas Garut penuh tamu untuk malam tahun baru
Artwin mengatakan sebelum bergabung dengan OYO Hotels, tingkat hunian weekday di hotel yang dikelolanya hanya 15 persen.
Namun setelah bergabung dengan OYO Hotel, kata dia, tingkat hunian weekday dihotelnya meningkat menjadi 60 persen.
"Kita baru live dengan OYO per Desember 2018, sebelumnya okupansi kami belum stabil, terlebih kalau weekday," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Pembukaan layanan di Kota Bandung ini merupakan bagian dari target OYO Hotels untuk memperluas jaringan ke lebih dari 100 kota di Indonesia pada akhir 2019," kata Country Head OYO Indonesia, Rishabh Gupta, disela-sela peluncurkan Capital 0 253 Topas Galeria Hotel Bandung, Kamis.
Dia mengatakan dengan hadir di Bandung, OYO Hotels menawarkan pengalaman menginap yang terstandarisasi namun terjangkau bagi para traveller Indonesia.
Menurut dia, tingginya animo wisatawan yang berkunjung ke Bandung berdampak pada permintaan kamar hotel yang tak hanya dirasakan oleh hotel kelas atas dan menengah, namun juga di segmen hotel budget lokal.
"Untuk memaksimalkan peluang pasar yang disebabkan tingginya permintaan dari para wisatawan, hotel budget lokal kerap menghadapi berbagai tantangan terutama standarisasi fasilitas, kualitas pelayanan dan strategi pemasaran untuk bersaing dengan hotel-hotel besar," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, OYO Hotels memainkan perannya dalam membantu hotel budget lokal untuk mengatasi tantangan tersebut dan membantu mereka melakukan transformasi layanan dan pelatihan staf untuk menghadirkan pengalaman menginap berkualitas bagi para tamu.
Baca juga: Bisnis hotel di Puncak-Cianjur terancam bangkrut
Dia mengatakan ketika memesan layanan OYO Hotels, para tamu mendapatkan jaminan akan fasilitas dan layanan terstandarisasi di seluruh jaringan OYO Hotels.
"Setiap properti di jaringan OYO Hotels dilengkapi dengan beberapa fitur utama seperti pendingin udara, televisi, tempat tidur yang bersih, Wifi gratis, perlengkapan mandi, dan kamar mandi yang higienis," katanya.
"Selain menawarkan fasilitas berkelas, prioritas kami adalah memberikan penginapan berkualitas dengan harga terjangkau. Para tamu bisa dengan mudah mendapatkan layanan melalui saluran online maupun offline, termasuk aplikasi OYO, website, atau call centre," lanjut Rishabh Gupta.
Lebih lanjut ia mengatakan Bandung merupakan salah satu kota favorit di Indonesia sebagai destinasi wisata dan setiap tahunnya, sekitar lima hingga enam juta wisatawan mengunjungi Bandung.
Dan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat dijelaskan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat pada November 2018 mencapai 60,30 persen.
Baik TPK hotel bintang maupun non bintang mengalami peningkatan dan kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara juga mencapai lebih dari 14 ribu orang.
"Mereka memiliki akses ke penggunaan teknologi OYO. Kami juga melatih staf hotel untuk mengidentifikasi kesenjangan layanan. Melalui integrasi aplikasi OYO, manajer hotel dan keunggulan operasional, kami ingin memberdayakan para pemilik hotel dengan memberikan pengalaman luar biasa pada tamu," kata dia.?
"Kami berharap dapat mereplikasi kinerja ini di Bandung dalam beberapa bulan mendatang dan menjadikannya Kota OYO," lanjut Rishabh.
Sementara itu, Direktur Utama Capital 0 253 Topas Galeria Hotel Bandung, Artwin Bunardi menyambut baik kerja sama antara pihaknya dengan OYO Hotel.
Baca juga: Hotel di kawasan Cipanas Garut penuh tamu untuk malam tahun baru
Artwin mengatakan sebelum bergabung dengan OYO Hotels, tingkat hunian weekday di hotel yang dikelolanya hanya 15 persen.
Namun setelah bergabung dengan OYO Hotel, kata dia, tingkat hunian weekday dihotelnya meningkat menjadi 60 persen.
"Kita baru live dengan OYO per Desember 2018, sebelumnya okupansi kami belum stabil, terlebih kalau weekday," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019