Cirebon, 11/1 (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dalam rangka meminimalkan terjadinya bencana, hal ini juga salah satu bentuk mitigasi.
"Perilaku dan budaya masyarakat untuk menjaga lingkungannya harus terus menerus diperbaiki dengan begitu pencegahan terhadap terjadinya bencana bisa kita lakukan bersama-sama," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Toto Sumianto saat dihubungi darai Cirebong, Jumat.
Ia berharap masyarakat bisa menjaga lingkungannya sendiri dari berbagai potensi bencana, seperti jika ada hujan besar dan ada saluran tersumbat, masyarakat harus segera turun tangan, ini upaya pencegahan.
Karena ketika dibiarkan, lanjutnya saluran yang tersumbat itu bisa mengakibatkan banjir, maupun longsor terutama di daerah tebing.
"Kalau itu ada di tebing, maka bisa saja membuat tanah gembur dan memungkinkan memicu terjadinya longsor," ujarnya.
Ia menjelaskan BPBD sudah melakukan berbagai mitigasi untuk meminimalkan terjadinya bencana dan korban jiwa, dengan membuat surat edaran siaga darurat banjir dan longsor.
Selain itu pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menanggulangi bencana dan mencegah terjadinya bencana.
"Kami sudah membuat surat edaran dan memberikan informasi kepada kepala desa jika terjadi bencana segera menghubungi, agar bisa segera ditangani," tambahnya.
Dia menambahkan untuk bisa merubah budaya dan perilaku masyarakat memang dibutuhkan sosilisasi yang terus menerus.
"Sosialisasi ini tentu membutuhkan anggaran, karena itu, pemerintah juga diminta untuk berinvestasi pada bidang kebencanaan," katanya.
"Karena dalam bencana itu, lebih baik mencegah daripada terjadi," lanjut Toto.
Baca juga: Tanaman vetiver dan keras ditanam di lokasi longsor Sukabumi
Baca juga: 19 kecamatan di Majalengka rawan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Perilaku dan budaya masyarakat untuk menjaga lingkungannya harus terus menerus diperbaiki dengan begitu pencegahan terhadap terjadinya bencana bisa kita lakukan bersama-sama," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Toto Sumianto saat dihubungi darai Cirebong, Jumat.
Ia berharap masyarakat bisa menjaga lingkungannya sendiri dari berbagai potensi bencana, seperti jika ada hujan besar dan ada saluran tersumbat, masyarakat harus segera turun tangan, ini upaya pencegahan.
Karena ketika dibiarkan, lanjutnya saluran yang tersumbat itu bisa mengakibatkan banjir, maupun longsor terutama di daerah tebing.
"Kalau itu ada di tebing, maka bisa saja membuat tanah gembur dan memungkinkan memicu terjadinya longsor," ujarnya.
Ia menjelaskan BPBD sudah melakukan berbagai mitigasi untuk meminimalkan terjadinya bencana dan korban jiwa, dengan membuat surat edaran siaga darurat banjir dan longsor.
Selain itu pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka menanggulangi bencana dan mencegah terjadinya bencana.
"Kami sudah membuat surat edaran dan memberikan informasi kepada kepala desa jika terjadi bencana segera menghubungi, agar bisa segera ditangani," tambahnya.
Dia menambahkan untuk bisa merubah budaya dan perilaku masyarakat memang dibutuhkan sosilisasi yang terus menerus.
"Sosialisasi ini tentu membutuhkan anggaran, karena itu, pemerintah juga diminta untuk berinvestasi pada bidang kebencanaan," katanya.
"Karena dalam bencana itu, lebih baik mencegah daripada terjadi," lanjut Toto.
Baca juga: Tanaman vetiver dan keras ditanam di lokasi longsor Sukabumi
Baca juga: 19 kecamatan di Majalengka rawan longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019