Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham mayoritas BUMD PT Jasa Sarana meminta agar perusahaan pelat merah tersebut bisa lebih mempertajam rencana bisnis dan memperkuat manajemen agar kinerja ke depan semakin optimal.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Barat Eddy M Nasution, di Bandung, Selasa, mengatakan PT Jasa Sarana harus terus meningkatkan upaya dan kualitas dalam menghadapi tantangan bisnisnya, menyangkut banyak bidang usaha yang ditekuni, mulai dari tol hingga pengembangan kawasan.
Eddy menuturkan, kemarin diberikan tugas untuk mewakili Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk memimpin rapat dengan jajaran lengkap direksi PT Jasa Sarana di Gedung Sate Bandung.
Menurut dia, sebagai BUMD yang bergerak dalam bisnis infrastruktur maka Pemprov Jabar meminta PT Jasa Sarana bisa menjadi contoh bagi BUMD lain terutama dalam upaya memberikan dividen yang ujungnya menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Jabar.
"Sehingga diharapkan akan terus berkembang core bisnis maupun anak perusahannya," katanya.
Selain itu, lanjut Eddy, Pemprov Jabar juga mengingatkan agar jajaran direksi berhati-hati saat berencana mengembangkan investasi, salah satunya saat menetapkan investasi yang dipilih.
Ia mengatakan kesalahan menaksir angka investasi menurutnya bisa berakibat miss manajemen. "Hal ini akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan," katanya.
Ia memastikan Pemprov Jabar akan membantu penuh PT Jasa Sarana guna mempercepat pengoperasian incenerator kedua PT Jasa Medivest (Pengelola limbah rumah sakit di Plant Dawuan).
Usai sanksi pada anak perusahaan tersebut dicabut Kementerian LHK, maka pihaknya akan secepatnya berkoordinasi agar proses perizinan incinerator II Jamed dapat terfasilitasi segera.
"Jadi untuk Jamed akan kita dorong dalam waktu cepat, termasuk tol NS Link sebagai pengembangan Soroja," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama BUMD PT Jasa Sarana Dyah SH Wahjusari menambahkan banyak masukan positif dari Pemprov Jabar untuk pihaknya dalam pertemuan kemarin.
"Untuk kami (Direksi) segera tindaklanjuti dengan aksi korporat, tentunya demi pertumbuhan positif Jasa Sarana kedepan," kata Dyah.
Dyah menuturkan beberapa poin penting jadi prioritas Korporasi kini, misalnya terkait izin operasional Incinerator II Plant Dawuan milik salah satu anak perusahaannya, yakni PT Jasa Medivest (Jamed) dan tol NS Link.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jawa Barat Eddy M Nasution, di Bandung, Selasa, mengatakan PT Jasa Sarana harus terus meningkatkan upaya dan kualitas dalam menghadapi tantangan bisnisnya, menyangkut banyak bidang usaha yang ditekuni, mulai dari tol hingga pengembangan kawasan.
Eddy menuturkan, kemarin diberikan tugas untuk mewakili Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk memimpin rapat dengan jajaran lengkap direksi PT Jasa Sarana di Gedung Sate Bandung.
Menurut dia, sebagai BUMD yang bergerak dalam bisnis infrastruktur maka Pemprov Jabar meminta PT Jasa Sarana bisa menjadi contoh bagi BUMD lain terutama dalam upaya memberikan dividen yang ujungnya menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Jabar.
"Sehingga diharapkan akan terus berkembang core bisnis maupun anak perusahannya," katanya.
Selain itu, lanjut Eddy, Pemprov Jabar juga mengingatkan agar jajaran direksi berhati-hati saat berencana mengembangkan investasi, salah satunya saat menetapkan investasi yang dipilih.
Ia mengatakan kesalahan menaksir angka investasi menurutnya bisa berakibat miss manajemen. "Hal ini akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan," katanya.
Ia memastikan Pemprov Jabar akan membantu penuh PT Jasa Sarana guna mempercepat pengoperasian incenerator kedua PT Jasa Medivest (Pengelola limbah rumah sakit di Plant Dawuan).
Usai sanksi pada anak perusahaan tersebut dicabut Kementerian LHK, maka pihaknya akan secepatnya berkoordinasi agar proses perizinan incinerator II Jamed dapat terfasilitasi segera.
"Jadi untuk Jamed akan kita dorong dalam waktu cepat, termasuk tol NS Link sebagai pengembangan Soroja," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama BUMD PT Jasa Sarana Dyah SH Wahjusari menambahkan banyak masukan positif dari Pemprov Jabar untuk pihaknya dalam pertemuan kemarin.
"Untuk kami (Direksi) segera tindaklanjuti dengan aksi korporat, tentunya demi pertumbuhan positif Jasa Sarana kedepan," kata Dyah.
Dyah menuturkan beberapa poin penting jadi prioritas Korporasi kini, misalnya terkait izin operasional Incinerator II Plant Dawuan milik salah satu anak perusahaannya, yakni PT Jasa Medivest (Jamed) dan tol NS Link.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018