Cirebon  (Antaranews Jabar) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengajak masyarakat Jabar untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan terutama menghadapi Pemilu 2019.

"Pilihan boleh berbeda, tapi kita semua harus menjaga persatuan dan kesatuan," kata Agung, di Cirebon, Selasa.

Dia mengatakan, saat Pilkada Serentak 2018, Jawa Barat termasuk daerah yang relatif aman, sehingga menurutnya lagi, harus terus dijaga sampai Pemilu 2019 mendatang.

Dia juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak kembali, terutama saat menggunakan media sosial, terutama pada masa kampanye seperti saat ini, karena ketika menyebarkan berita bohong akan bisa dipidanakan.

"Tim Siber Polda Jabar terus patroli di dunia maya dalam rangka meredam berbagai potensi perpecahan yang terjadi selama masa kampanye," ujarnya pula.

Agung menambahkan pada Pemilu Serentak 2019 ini, semua polres di Jawa Barat memiliki kerawanan yang berbeda, karena itu pihaknya juga sudah memetakan daerah rawan.

"Daerah rawan berdasarkan hasil evaluasi, karena ada perubahan TPS yang tadinya di atas 300 pemilih satu TPS, berubah maksimal 300 pemilih, dan pada pemilu nanti langsung 5 kertas suara yang dicoblos maka kami terus meningkatkan koordinasi," ujarnya lagi.

Ketua KPU Kota Cirebon Didi Nursidi mengatakan, sudah menggelar deklarasi pemilu damai. Deklarasi tersebut melibatkan Bawaslu, parpol peserta pemilu hingga caleg di Kota Cirebon.

Dia mengatakan, deklarasi pemilu damai disaksikan langsung oleh Kapolda Jabar di akhir acara syukuran HUT Polairud.

"Dalam deklarasi itu, para peserta pemilu menyatakan siap menjaga suasana kondusif Kota Cirebon," katanya.

"Siap menang dan kalah sampai menyatakan kesiapan untuk tidak menggunakan isu SARA, hoaks hingga politik uang," kata dia.



 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018