Cianjur (Antaranews jabar) - Lima puluh persen dari sekitar 4.000 pedagang di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Jawa Barat, gulung tikar karena sejak pasar berdiri 3 tahun lalu hingga saat ini masih minim pembeli.   

"Sudah hampir tiga tahun kurang satu bulan pasar induk sepi pembeli. Rencana pemerintah untuk meramaikan pasar hingga saat ini tidak terbukti," kata Hardi (35) seorang pedagang daging potong yang ditemui pada Selasa.

Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 8,5 hektare dengan jumlah kios, los dan lapak yang dapat menampung 5.000 pedagang, terdiri dari 1.856 kios, 90 unit toko, 24 unit ruko, 340 los dan 2.300 lapak.

Namun sejak berdiri hingga saat ini, kondisi pasar yang jauh dari pusat kota membuat pembeli enggan datang untuk berbelanja, ditambah maraknya pasar bayangan atau ilegal di sejumlah wilayah.
 
Menurut dia, penjualan di pasar semakin hari semakin menurun, dalam satu hari, pedagang hanya mendapat keuntungan Rp 50.000 sampai Rp 75.000.

"Berbanding jauh saat berjualan di pasar Bojong Meron Indah, keuntungan bisa mencapai tiga juta lebih. Pasirhayam hanya bergantung pada pembeli yang selama ini menjadi langganan saja," katanya.

Saat diresmikan, jumlah pedagang di pasar induk mencapai empat ribu lebih, namun saat ini hanya tersisa dua ribu karena sebagian besar gulung tikar akibat sepinya pembeli.

"Banyak pemilik kios, toko lapak dan los yang barang jualannya tidak bertambah karena tidak ada pembeli dan sebagian besar terancam bangkrut," katanya.

Koordinator, Keamanan Kebersihan Ketertiban Keindahan dan Kenyamanan (K5) Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Yudistira, mengatakan menurunnya tingkat pembelian di pasar tersebut sudah terjadi sejak diresmikan.

"Sejak beberapa bulan terakhir, banyak pedagang yang sudah mengosongkan kiosnya karena tidak ada pembeli yang datang. Kemungkinan bangkrut karena modal tidak berputar," katanya.

Sepinya pasar tersebut, ungkap dia, akibat Pemkab Cianjur tidak tegas dalam menertibkan pasar bayangan atau ilegal yang ada di beberapa wilayah kota seperti Bojongmeron dan Pasar Salaeurih.

"Beberapa tahun lalu saat pedagang di relokasiakn ke pasar induk ini, pemerintah berjanji disatu titikan di pPasirhayam, namun kenyataanya masih banyak pedagang yang membandel," katanya.

Dia berharap, dinas terkait di Pemkab Cianjur, lebih tegas menertibkan pasar bayangan yang ada, agar pasar induk menjadi pusat keramaian bagi warga yang hendak berbelanja.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018