Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung akan memprioritaskan penataan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi sepanjang trotoar Jalan Cicadas karena dinilai kumuh dan tidak memiliki estetika.

"Jadi diharapkan ada kenyamanan dan kebersihan juga nanti. Karena nanti ada kesepakatan ditata untuk ukuran dan jenis tenda tertentu yang kita buat. Kita titipkan juga soal kebersihan," ujar Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat melakukan monitoring PKL Cicadas, Selasa.

Yana mengatakan, dari hasil pendataan terbaru terdapat sekitar 602 PKL yang berjualan di Jalan Cicadas. Mereka menutupi trotoar bahkan pertokoan di sekitarnya tertutupi terpal yang sudah kotor.

Terdapat beberapa skema yang akan dilakukan Pemkot Bandung baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek, Pemkot Bandung akan membuatkan tenda khusus agar terlihat rapih.

Sementara jangka panjang, Pemkot akan merelokasi ke tempat yang tidak jauh dari lokasi awal. Terlebih mayoritas pedagang yang berjualan merupakan warga asli Cicadas.

"Relokasi banyak opsi. Kita tidak bisa buka sekarang, karena nanti dibeli oleh swasta, teu kabeli-kabeli (tidak terbeli). Dianggarkan naik lagi, naik lagi, persis seperti RSUD itu (Ujungberung) gak jadi-jadi karena harga," kata dia.

Di sisi kebersihan, Pemkot akan tegas dalam menindak para pedagang yang kedapatan melanggar aturan. Nantinya, para pedagang akan dikelompokkan, di mana satu pedagang harus bertanggung jawab terhadap lima lapak lainnya.

"Tadi perkelompok, misal perlima lapak jaga kebersihan di lima lapak itu. Kalau ketahuan ada sampah nanti kita sidak sama-sama, kontroling sama-sama. Kalau ketahuan lima pedagang itu tidak boleh dagang dua hari sebagai hukuman," kata dia.

Tak hanya itu, setelah dilakukan penataan jangka pendek, pedagang juga bisa mengikuti arahan Pemkot untuk tidak berjualan satu hari dalam seminggu.

"Kita minta libur, tidak dagang bongkar semua bebersih trotoar. Dengan begitu estetika kota bisa terjaga, kebersihan bisa terjaga. Pejalan kaki bisa dihormati, pedagang di dalam juga dihargai. Ini PKL juga dihargai," katanya. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018