Bekasi (Antaranews Jabar) - Proyek pembangunan area publik Sungai Kalimalang akan mengolaborasikan konsep kebudayaan Bekasi dengan Sungai Cheyonggyecheon Korea Selatan yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Konsep utamanya adalah ruang publik yang akan menjadi tempat berkumpul masyarakat untuk berinteraksi dan santai," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arif Maulana di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, perencanaan revitalisasi Kalimalang itu dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan membuka ruang bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk memberikan masukan bagi kepentingan proyek tersebut. 

Dikatakan Arif, bentuk sinergitas perencanaan meliputi konsep peradaban sungai di Bekasi dengan tata ruang Sungai Cheyonggyecheon di Seoul, Korea Selatan.

"Hasil kajian Pemprov Jabar akan dibuatkan suatu rujukan dari Korea Selatan dan ide kreatif Kota Bekasi terkait peradaban sungai yang menjadi cikal bakal Kota Bekasi menjadi seperti sekarang," katanya.

Konsep peradaban sungai di Bekasi memungkinkan untuk kembali direalisasikan dalam proyek senilai Rp50 miliar itu melalui operasional angkutan sungai sebagai sarana  transportasi publik.

"Konsep transportasi sungai ini kemungkinan bisa dipakai di area publik Kalimalang," katanya.

Dikatakan Arif, konsep taman berundak di bantaran sungai merupakan perencanaan yang telah digagas pihaknya melalui Detail Engineering Desain (DSD) revitalisasi Kalimalang.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengadopsi taman berundak di sekitar bantaran Kalimalang sebagai area publik untuk berinteraksi.

Selain taman, juga disiapkan area pejalan kaki yang berkelok-kelok menyisiri bantaran sungai.

Proyek tersebut rencananya akan digarap Pemprov Jabar di sekitar area Kalimalang samping Mega Bekasi Hypermal karena situasi eksisting saat ini telah ramai dikunjungi masyarakat.

Baca juga: Gubernur Jabar ungkapkan dana revitalisasi Kalimalang Rp50 miliar


 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018