Bandung (Antaranews Jabar) - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.731 peserta didik yang ikut dalam proses Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018.
"Jumlah peserta yang diterima lewat jalur SBMPTN di ITB sebanyak 1.731 orang," ujar Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, di Kampus ITB di Kota Bandung, Rabu.
Kadarsah mengatakan, dari 1.731 orang tersebut didominasi oleh peserta asal Jawa Barat dengan tingkat keketatan 1:17 hingga 1:25 di semua jurusan yang ada di ITB.
Ia memastikan, di ITB tidak ada jurusan yang menjadi favorit para peserta didik baru. Hampir semua jurusan memiliki tingkat persaingan cukup ketat.
"Tidak ada yang favorit, semuanya sama," kata dia.
Pada proses penerimaan mahasiswa baru tahun ini, ITB tidak menggelar saringan masuk melalui jalur seleksi mandiri. Pasalnya, proses seleksi mandiri tersebut dikhawatirkan mengganggu jadwal awal perkuliahan di kampus tersebut.
"ITB enggak ada seleksi mandiri, jadi gini awal kuliah itu minggu kedua Agustus. Kalau lakukan (seleksi) mandiri terganggu jadwal kuliah kita," kata dia.
Ia menjelaskan, ITB ingin menjalankan jadwal perkuliahan sesuai dengan rencana. Maka dari itu, seleksi jalur mandiri ditiadakan dan memaksimalkan jalur SBMPTN dan SNMPTN.
"Kita ingin taat jadwal, sehingga akhir kedua Desember (2018) sudah selesai. Jadi anak-anak libur tinggal libur tidak ada lagi ujian di Januari. Terus tahun depan enak persiapannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Jumlah peserta yang diterima lewat jalur SBMPTN di ITB sebanyak 1.731 orang," ujar Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, di Kampus ITB di Kota Bandung, Rabu.
Kadarsah mengatakan, dari 1.731 orang tersebut didominasi oleh peserta asal Jawa Barat dengan tingkat keketatan 1:17 hingga 1:25 di semua jurusan yang ada di ITB.
Ia memastikan, di ITB tidak ada jurusan yang menjadi favorit para peserta didik baru. Hampir semua jurusan memiliki tingkat persaingan cukup ketat.
"Tidak ada yang favorit, semuanya sama," kata dia.
Pada proses penerimaan mahasiswa baru tahun ini, ITB tidak menggelar saringan masuk melalui jalur seleksi mandiri. Pasalnya, proses seleksi mandiri tersebut dikhawatirkan mengganggu jadwal awal perkuliahan di kampus tersebut.
"ITB enggak ada seleksi mandiri, jadi gini awal kuliah itu minggu kedua Agustus. Kalau lakukan (seleksi) mandiri terganggu jadwal kuliah kita," kata dia.
Ia menjelaskan, ITB ingin menjalankan jadwal perkuliahan sesuai dengan rencana. Maka dari itu, seleksi jalur mandiri ditiadakan dan memaksimalkan jalur SBMPTN dan SNMPTN.
"Kita ingin taat jadwal, sehingga akhir kedua Desember (2018) sudah selesai. Jadi anak-anak libur tinggal libur tidak ada lagi ujian di Januari. Terus tahun depan enak persiapannya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018