Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Kantor Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya mengimbau masyarakat Wilayah Priangan Timur Jawa Barat tetap mewaspadai peredaran uang palsu pada suasana Lebaran.

"Peredaran uang palsu sulit diprediksi, dan di Priangan Timur kasusnya juga tidak banyak, tetap tetap perlu diwaspadai," kata Kepala Kantor BI Tasikmalaya Heru Saptaji kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.

Ia menuturkan, pada waktun Lebaran seringkali masyarakat membagikan uang tunai keluaran baru, serta terjadi pula peningkatan perbelanjaan barang dan jasa.

Menurut dia, peningkatan transaksi menjelang Lebaran bisa saja disalahgunakan orang jahat untuk mengedarkan uang palsu.

Peredaran itu sulit diprediksi, namun masyarakat diimbau tetap tenang dan selalu teliti ketika melakukan transaksi dengan menggunakan uang tunai.

"Mengenai peredaran upal itu memang sulit diprediksi, tapi masyarakat jangan resah karena kasusnya tidak banyak di wilayah Priangan Timur ini," katanya.

Ia menyampaikan, masyarakat yang mengetahui atau menerima uang palsu untuk tidak mengedarkan kembali, tetapi harus dilaporkan kepada kepolisian agar dapat ditindak lanjuti.

Kepolisian, lanjut dia, akan melacak dan mengungkap kasus peredaran uang palsu tersebut agar tidak terus merugikan masyarakat.

"Diharapkan buat masyarakat makin cermat," katanya.

Ia menambahkan, upaya mencegah peredaran uang palsu, BI Tasikmalaya secara rutin menggelar sosialisasi mengenalkan keaslian uang rupiah kepada masyarakat.

"Dalam berantas upal, edukasi masyarakat penting, kami secara intensif sebulan dua, tiga kali edukasi keaslian uang," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018