Indramayu (Antaranews Jabar)- Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada tahun 2018 ini akan membentuk Kampung Keluarga Berencana (KB) sebanyak 62 di 31 kecamatan.
"Pada tahun 2018 ini akan dibentuk lagi sebanyak 62 Kampung KB, dimana setiap kecamatan terdapat dua Kampung KB yang berlokasi di dua desa," kata Wakil Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Kamis.
Supendi mengatakan sejak dicanangkan secara nasional pada tanggal 14 Januari 2016, Kampung KB terus tumbuh pesat.
Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB lanjut Supendi juga terjadi di seluruh Kabupaten Indramayu, dimana telah menghasilkan puluhan Kampung KB.
Tercat pada tahun 2017 sudah terbentuk 32 Kampung KB yang tersebar di 31 kecamatan dan sebagai percontohan berada di Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghaur.
"Dengan sosialisasi Kampung KB, program KB diharapkan akan bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun di seluruh Kabupaten Indramayu," ujarnya.
Supendi menjelaskan Kampung KB adalah suatu wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu, terdapat keterpaduan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
"Prinsipnya program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga," katnya.
"Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan," lanjut Supendi.
Komitmen Pemkab Indramayu terhadap KKBPK telah tertuang di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021.
Tiga isu strategis yang mendapat perhatian serius dalam bidang KKBPK di Kabupaten Indramayu adalah masih tingginya pernikahan usia dini pada kelompok usia 15-19 tahun, masih tingginya angka perceraian dan masih tingginya angka kelahiran total.
"Seluruh stoke holder dan pemangku kepentingan agar berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program Kampung KB yang dilakukan secara sistemik dan sistematis, sinergis dan integratif," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Pada tahun 2018 ini akan dibentuk lagi sebanyak 62 Kampung KB, dimana setiap kecamatan terdapat dua Kampung KB yang berlokasi di dua desa," kata Wakil Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Kamis.
Supendi mengatakan sejak dicanangkan secara nasional pada tanggal 14 Januari 2016, Kampung KB terus tumbuh pesat.
Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB lanjut Supendi juga terjadi di seluruh Kabupaten Indramayu, dimana telah menghasilkan puluhan Kampung KB.
Tercat pada tahun 2017 sudah terbentuk 32 Kampung KB yang tersebar di 31 kecamatan dan sebagai percontohan berada di Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghaur.
"Dengan sosialisasi Kampung KB, program KB diharapkan akan bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun di seluruh Kabupaten Indramayu," ujarnya.
Supendi menjelaskan Kampung KB adalah suatu wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu, terdapat keterpaduan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dengan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
"Prinsipnya program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga," katnya.
"Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan," lanjut Supendi.
Komitmen Pemkab Indramayu terhadap KKBPK telah tertuang di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021.
Tiga isu strategis yang mendapat perhatian serius dalam bidang KKBPK di Kabupaten Indramayu adalah masih tingginya pernikahan usia dini pada kelompok usia 15-19 tahun, masih tingginya angka perceraian dan masih tingginya angka kelahiran total.
"Seluruh stoke holder dan pemangku kepentingan agar berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program Kampung KB yang dilakukan secara sistemik dan sistematis, sinergis dan integratif," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018