Cianjur (Antaranews Jabar) - Puluhan kepala keluarga di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, berharap segera dipindah karena permukiman mereka terancam oleh pergerakan tanah yang terus meluas.

Pergerakan tanah yang sudah teradi sejak tiga tahun terakhir membuat warga tidak bisa hidup tenang terutama ketika malam menjelang dan hujan turun dengan intensitas tinggi setiap hari, kata Atmaja (45), warga Desa Batulawang pada wartawan di Cianjur, Kamis,

Bahkan sejak empat hari terkahir, katan Atmaja, dirinya dan puluhan kepala keluarga di kampung tersebut terpaksa mengungsi ke rumah kerabat setiap malam karena hujan turun dan pergerakan tanah terus terjadi dan meluas.

"Sejak tiga tahun yang lalu, pergerakan tanah sudah terjadi dan menghancurkan belasan rumah, akses jalan putus. Kami sudah meminta untuk direlokasi, namun hingga saat ini belum mendapat jawaban pasti dari pemerintah daerah," katanya.

Warga yang mampu, ungkap dia, secara mandiri telah pindah dari kampung tersebut ke wilayah yang lebih aman. Sedangkan warga yang hidupnya pas-pasan memilih untuk bertahan sambil berharap relokasi segera terwujud.

"Hampir seluruh warga yang ada di lingkungan ini tidak berani tidur di rumah sendiri. Setiap malam, mereka pasti memilih menumpang di rumah keluarganya atau tetangga di lokasi yang lebih aman," katanya.

Dia menjelaskan, 72 hunian terdampak pergerakan tanah karena hujan lebat sedangkan sebelumnya belasan rumah rusak berat bahkan rata dengan tanah, tanah amblas sampai satu meter setiap hari.

"Biasanya pergerakan tanah terjadi secara perlahan tanpa kerusakan yang signifikan, namun saat ini warga merasakan pergerakan tanah sepanjang waktu. Harapan kami segera direlokasi karena kami tidak mampu pindah secara swadaya," katanya.

Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi mengatakan, pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, sebanyak dua kali selama satu pekan terakhir.

Pihak desa berdasarkan kesepakatan dengan warga telah menunjuk lahan untuk pemindahan penduduk di area perusahaan swasta, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan dari pemerintah daerah.

"Saat ini, pihak desa akan mencari lahan milik desa untuk relokasi puluhan warga, namun rencana tersebut harus dipertimbangkan secara matang dan membutuhkan biaya untuk pembangunan rumah warga," katanya. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018