Penulis Yudi Hamzah meluncurkan buku berjudul “Taman Menjadi Kebun Binatang” yang mengulas sejarah Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo sejak awal pendirian hingga dikelola Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) saat ini.
Yudi mengungkapkan bahwa Bandung Zoo yang berdiri saat ini bukanlah kebun binatang pertama di Kota Bandung. Sebelumnya, terdapat kebun binatang di kawasan Dago dan Cimindi yang telah beroperasi lebih dulu.
“Namun karena berbagai permasalahan, kedua kebun binatang tersebut akhirnya tutup. Dari situlah muncul inisiatif masyarakat Bandung dari berbagai kalangan untuk mendirikan Bandung Zoological Society,” ujar Yudi dalam peluncuran buku di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bandung, Selasa.
Ia menjelaskan, dengan dana sekitar 2.000 gulden, kebun binatang Cimindi dibeli agar Bandung tetap memiliki kebun binatang. Sebagian area Taman Jubileum Park kemudian dialihfungsikan menjadi kebun binatang, dengan memindahkan satwa-satwa dari Cimindi dan Dago ke lokasi tersebut.
Dalam bukunya, Yudi juga memaparkan bahwa sejak awal Kebun Binatang Bandung tidak dikelola secara perorangan, melainkan oleh sebuah lembaga atau yayasan swasta sejak 1933.
Berdasarkan arsip yang ditelusurinya, Dewan Kota Kementeran kala itu menyiapkan lahan seluas sekitar 50 ribu meter persegi di kawasan Lembah Sungai Cikapundung.
Informasi tersebut tercantum dalam surat kabar Preanger Bode edisi khusus peringatan 25 tahun Kota Bandung yang terbit pada 1 April 1931. Artikel tersebut memuat rencana pembangunan taman, alasan pemilihan lokasi, hingga biaya pembangunan yang awalnya direncanakan sebesar 25 ribu gulden dan kemudian disetujui menjadi 18 ribu gulden.
“Semua data ini saya susun dari arsip koran, surat kabar, dan majalah pada masa tersebut. Mudah-mudahan buku ini bisa membuat sejarah kebun binatang di Bandung menjadi lebih terang dan jelas,” kata Yudi.
Yudi berharap buku ini dapat menjadi referensi baru bagi masyarakat Bandung, karena disusun berdasarkan data faktual, bukan sekadar cerita lisan. Sekitar seratus arsip koran, sejumlah foto, serta artikel ilmiah digunakan sebagai sumber penulisan, dengan mayoritas berasal dari periode 1928 hingga 1957.
Ia menambahkan, data terkuat menunjukkan kebun binatang pertama di Bandung berada di kawasan Dago pada 1928. Berdasarkan iklan dan pemberitaan koran, kebun binatang Dago telah beroperasi secara komersial sejak akhir 1928 atau awal 1929, dengan koleksi satwa seperti ular, gajah, dan harimau.
Lokasi kebun binatang tersebut diperkirakan berada di seberang pintu masuk Dago Tea House hingga ke arah Cipaganti dan Cipahut, kawasan yang pada masa itu masih berupa hutan namun telah terdapat sejumlah kampung tua.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025