Antarajabar.com - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Prasetiyani, menyatakan, penanganan pengungsi Rohingya idealnya harus memprioritaskan pemulihan trauma perempuan dan anak.

Hal itu guna meminimalisasi terjadinya kejahatan lainnya seperti perdagangan manusia.

"Jika terjadi konflik baik kecil ataupun besar, horisontal maupun vertikal maka dapat dipastikan perempuan, anak, dan keluarga menjadi kelompok yang paling menderita," kata Netty dalam siaran pers di Bandung, Jumat.

Ia menuturkan, hasil survei UNHCR terhadap perempuan Rohingya yang lari dan terdampar di penampungan di India, Malaysia dan Indonesia sebesar 60 persen anak perempuan terpaksa menikah dini sebelum usia 17 tahun.

Pengantin anak-anak itu, kata dia, disinyalir adalah korban perdagangan orang, modus yang dilakukan adalah janji keamanan dan kehidupan yang layak.

"Untuk itu atas nama bangsa yang menjunjung harkat dan martabat kemanusiaan mengutuk keras pembantaian etnis Rohingya," katanya.

Netty juga meminta agar Pemerintah Myanmar segera menghentikan operasi militer dan tindakan brutal tersebut.

"ASEAN dan PBB harus segera turun tangan menghentikan pembantaian dan memberikan bantuan," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia dalam sejarah perdamaian dunia memiliki peran penting, salah satunya memprakarsai berlangsungnya Konferensi Asia Afrika (KAA).

"Nah Indonesia jangan ragu harus aktif. Saya memohon kepada Bapak Presiden Jokowi agar melakukan langkah dan diplomasi lanjutan," katanya.

Netty mengapresiasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang telah melakukan pendekatan diplomatik kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi.

Ia juga mengimbau warga Jabar agar berperan aktif dalam aksi kemanusiaan membantu secara materi maupun doa untuk kebaikan etnis Rohingya.

"Mengulurkan tangan dan memberikan bantuan, serta menengadahkan tangan meminta agar Allah SWT memberikan pertolongan dan perlindungan kepada warga Rohingya, khususnya bagi perempuan dan anak-anak," kata istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017