Antarajabar.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan, kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing, Garut, berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat karena tercemarnya lingkungan akibat polusi asap dari terbakarnya sampah.
         
"Tentunya dampak kebakaran di TPA Pasirbajing itu mencemari lingkungan, membuat nafas menjadi sesak," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Garut, Asep Suparman kepada wartawan di Garut, Rabu.
         
Ia menuturkan, musim kemarau diduga menjadi penyebab sampah kering sehingga sampah yang menumpuk di TPA Pasirbajing, Kecamatan Tarogong Kaler hangus terbakar.
        
Kebakaran sejak dua pekan lalu dan hingga kini masih terjadi di beberapa titik itu, kata dia, menimbulkan kepulan asap yang cukup pekat sehingga udara sekitar TPA dipastikan tidak sehat.
        
"Lingkungan jadi tidak sehat, makanya kami imbau masyarakat jangan mendekati kawasan TPA," katanya.
        
Ia menyampaikan, jajarannya berupaya meminimalisasi kebakaran dan memadamkan api di TPA Pasirbajing dengan melibatkan petugas pemadam kebakaran.
        
Selain itu, lanjut dia, jajarannya berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat untuk memeriksa kesehatan seluruh warga yang tinggal sekitar TPA Pasirbajing.
        
"Kita koordinasi dengan puskesmas untuk langsung jemput bola memeriksa kesehatan masyarakat karena khawatir terkena dampak dari kebakaran sampah di sana," katanya.
        
Asep juga mengimbau, selama api masih menyala, masyarakat maupun pemulung untuk tidak berada di kawasan TPA Pasirbajing.
        
"Untuk mencegah terjadinya kebakaran, juga dampak buruk terhadap kesehatan, sebaiknya jangan mendekat ke kawasan sampah," katanya.
    

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017