Antarajabar.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat mewaspadai ancaman penyebaran penyakit yang menjangkiti hewan kurban seperti anthrax dan penyakit menular lainnya dari hewan ke manusia.
        
"Kini sedang mewaspadai peredaran hewan kurban sakit, terutama yang terpapar anthrax dan penyakit menular lainnya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika usai melepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban di Gedung Pakuan Kota Bandung, Selasa.
        
Ia menuturkan jajarannya berupaya mengantisipasi penyebaran penyakit hewan kurban di seluruh daerah Jabar dengan menerjunkan tim pemeriksa hewan kurban.
        
Tim akan memeriksa seluruh kesehatan termasuk fisik dan kelayakan hewan kurban seperti sapi, domba, maupun kambing yang dijual kepada masyarakat.
        
"Kita harus memastikan hewan kurban yang di jual itu sehat, sebelum masyarakat membelinya," katanya.
        
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan khusus dari Provinsi Jabar, pemerintah kota/kabupaten di Jabar juga menyiapkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan.
        
"Mereka yang diterjunkan ke lapangan telah dilatih tiga hingga empat hari untuk menguasai teknis pemeriksaan hewan kurban," katanya.
        
Ia berharap pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum pelaksanaan penyembelihan pada Idul Adha 1438 Hijriyah dapat terhindar dari berbagai ancaman penyakit yang menyerang hewan kurban.
        
"Setiap kabupaten/kota ada 50-60 orang petugas, jadi cukup banyak untuk memeriksa hewan kurban," katanya.
        
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jabar menyiapkan 200 petugas kesehatan hewan yang secara resmi dilepas oleh Gubernur Jabar untuk bertugas di setiap kota/kabupaten di Jabar.
        
Penyebaran tim kesehatan hewan itu rutin dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar setiap menjelang Idul Adha untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengonsumsi daging kurban.
    

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017